Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui Allopurinol
Penggunaan allopurinol pada kehamilan dan menyusui tidak disarankan. Obat ini telah dilaporkan dikeluarkan ke ASI.[4,7,8]
Penggunaan pada Kehamilan
Allopurinol umumnya digunakan dalam tata laksana hiperurisemia dan gout. FDA memasukkan allopurinol dalam Kategori C. Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.[4]
TGA memasukkan allopurinol dalam Kategori B2. Obat telah digunakan secara sangat terbatas oleh wanita hamil dan wanita usia produktif tanpa ditemukan adanya peningkatan frekuensi malformasi atau efek membahayakan tidak langsung terhadap fetus manusia.[7]
Sebuah studi pada tikus hamil yang diberi allopurinol 50 atau 100 mg/kg secara intraperitoneal pada hari kehamilan 10 atau 13 menunjukkan adanya peningkatan jumlah janin mati pada kelompok allopurinol 100 mg/kg. Selain itu, ada peningkatan jumlah malformasi eksternal pada janin di kedua kelompok dosis.[4]
Penggunaan pada Ibu Menyusui
Allopurinol dan metabolitnya, yaitu oksipurinol, ditemukan pada ASI ibu yang menyusui. Meskipun untuk saat ini belum diketahui efek samping obat ini pada bayi, sebaiknya penggunaan obat ini pada ibu menyusui hanya dilakukan dalam pengawasan. Jika seorang ibu menyusui membutuhkan obat allopurinol sebagai terapi, awasi respon pada bayi dan adanya reaksi alergi (seperti ruam).[8]
Penulisan pertama oleh: dr. Maria Rossyani