Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Akantosis Nigrikans general_alomedika 2024-12-04T11:20:54+07:00 2024-12-04T11:20:54+07:00
Akantosis Nigrikans
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Akantosis Nigrikans

Oleh :
dr. Erika Gracia
Share To Social Media:

Etiologi akantosis nigrikans berkaitan dengan peningkatan faktor pertumbuhan yang menyebabkan peningkatan proliferasi sel epidermis. Pasien dengan akantosis nigrikans umumnya memiliki setidaknya satu dari kondisi medis berikut, yaitu obesitas, diabetes mellitus, akantosis nigrikans familial, serta penggunaan obat seperti glukokortikoid atau kontrasepsi oral.

Faktor pertumbuhan yang mampu mempengaruhi terjadinya akantosis nigrikans adalah:

  • Peningkatan insulin yang mengaktivasi reseptor insulin like growth factor (IGF) pada keratinosit, terutama IGF–1. Pada konsentrasi yang tinggi, insulin dapat melepaskan ikatan IGF–1 dari protein pengikatnya Peningkatan IGF dalam sirkulasi memicu proliferasi keratinosit dan fibroblas
  • Jenis akantosis nigrikans yang diturunkan secara herediter disebabkan oleh adanya defek pada fibroblast growth factor

  • Peningkatan transforming growth factor (TGF) ditemukan pada akantosis nigrikans yang berkaitan dengan malignansi. TGF mempengaruhi jaringan epidermis melalui reseptor epidermal growth factor[1,4]

Faktor Risiko

Riwayat keluarga, individu obesitas, penggunaan obat tertentu, dan adanya malignansi dapat meningkatkan risiko akantosis nigrikans.

Riwayat dalam Keluarga

Akantosis nigrikans familial diturunkan secara autosomal dominan. Biasanya kelainan nampak sejak kelahiran atau pada masa anak–anak. Kelainan ini disebabkan akibat mutasi fibroblast growth factor receptor 3 (FGFR3).[5]

Obesitas

Akantosis nigrikans yang berhubungan dengan obesitas dapat muncul pada usia berapa saja, namun lebih sering ditemukan pada orang dewasa. Kondisi ini dihubungkan juga dengan resistensi insulin. Dengan manajemen penurunan berat badan, akantosis nigrikans dapat membaik dengan sendirinya.[6]

Obat-obatan

Akantosis nigrikans yang berhubungan dengan obat–obatan biasanya disebabkan oleh glukokortikoid sistemik seperti prednison, pil kontrasepsi, testosteron, diethylstilbestrol, terapi growth hormone, inhibitor protease, vitamin B3/ niacin, dan insulin injeksi. Penghentian penggunaan obat dapat memperbaiki akantosis nigrikans.[1]

Kelainan Endokrin

Akantosis nigrikans yang berhubungan dengan kelainan endokrin, misalnya diabetes mellitus tipe 2, biasanya memiliki awitan yang lebih cepat, tidak menyebar terlalu luas, dan sering ditemukan pada pasien yang mengalami obesitas. Sindrom resistensi insulin dibagi menjadi tipe A dan B. Pada sindrom tipe A ditemukan, hiperandrogenemia, resistensi insulin, dan akantosis nigrikans. Selain itu, sindrom ovarium polikistik (PCOS) juga dikaitkan dengan akantosis nigrikans dan resistensi insulin.[4]

Keganasan

Akantosis nigrikans yang berhubungan dengan malignansi dikenal juga sebagai sindrom akantosis nigrikans maligna. Sindrom ini ditemukan pada pasien dengan adenokarsinoma pada saluran pencernaan, kanker prostat, kanker payudara, dan kanker ovarium. Kanker paru dan limfoma jarang dikaitkan dengan akantosis nigrikans. Akantosis nigrikan dapat muncul sebelum, selama, atau setelah awitan keganasan.[1,7]

Sindrom Genetik

Berbagai sindrom genetik yang ditandai dengan resistensi insulin dapat menyebabkan akantosis nigrikans. Oleh karenanya, akantosis nigrikans dapat menjadi fitur klinis yang membantu mendiagnosis sindrom–sindrom ini, terutama pada bayi dan anak. Contoh sindrom genetik yang berkaitan dengan akantosis nigrikans adalah Down syndrome, leprechaunism, sindrom Rabson–Mendenhall, congenital generalized lipodystrophy (sindrom Berardinelli–Seip), familial partial lipodystrophy, dan sindrom Alstrom.[8]

 

Direvisi oleh: dr. Qanita Andari

Referensi

1. Brady MF, Rawla P. Acanthosis Nigricans. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431057/
4. Miller JH. Acanthosis Nigricans: Background, Pathophysiology, Etiology. Medscape, 2020. https://emedicine.medscape.com/article/1102488-overview#a5
5. Fukuchi K, Tatsuno K, Matsushita K, Kubo A, Ito T et al. Familial acanthosis nigricans with p.K650T FGFR3 mutation. J Dermatol. 2018 Feb 1;45(2):207–10. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/1346-8138.14107
6. Ng HY. Acanthosis nigricans in obese adolescents: prevalence, impact, and management challenges. Adolesc Health Med Ther. 2016 Dec 16;8:1–10. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC5179206/
7. Yu Q, Li XL, Ji G, Wang Y, Gong Y et al. Malignant acanthosis nigricans: an early diagnostic clue for gastric adenocarcinoma. World J Surg Oncol. 2017 Nov 25;15(1):208. doi: 10.1186/s12957-017-1274-5. PMID: 29178944; PMCID: PMC5702104.https://wjso.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12957-017-1274-5
8. Sander I, Maderal A. Acanthosis nigricans. Uptodate. 2024. https://www.uptodate.com/contents/acanthosis-nigricans

Patofisiologi Akantosis Nigrikans
Epidemiologi Akantosis Nigrikans
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 7 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.