Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Konstipasi general_alomedika 2023-06-06T15:21:58+07:00 2023-06-06T15:21:58+07:00
Konstipasi
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan e-Prescription
  • Pasien Anak - Panduan e-Prescription

Pendahuluan Konstipasi

Oleh :
dr. Ashfahani Imanadhia
Share To Social Media:

Konstipasi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan gejala yang berhubungan dengan kesulitan saat buang air besar. Gejala dapat ditandai dengan frekuensi buang air besar yang jarang, tinja yang keras dan padat, usaha mengejan berlebihan, rasa tidak lampias setelah buang air besar, atau penyumbatan. Pada beberapa kasus, dibutuhkan manuver manual untuk melakukan evakuasi.

Mekanisme timbulnya konstipasi fungsional masih belum sepenuhnya dimengerti. Beberapa faktor yang diduga terlibat dalam terjadinya konstipasi adalah jenis diet, predisposisi genetik, dan motilitas kolon. Asupan makanan rendah serat, asupan air yang kurang, dan gaya hidup sedenter dapat menjadi faktor risiko konstipasi. Sementara itu, konstipasi fungsional kronik diduga berkaitan dengan gut-bran axis, hipersensitivitas visceral, kelainan pada fungsi sensorik atau motorik, transit kolon yang tertunda, dan persepsi sentral yang berubah.[1]

Konstipasi-min

Diagnosis konstipasi dapat ditegakkan berdasarkan kriteria Rome IV yang menggantikan kriteria Rome III. Menurut kriteria Rome IV untuk konstipasi, pasien harus mengalami setidaknya dua dari gejala berikut selama 3 bulan:

  • Kurang dari tiga buang air besar spontan per minggu
  • Mengejan lebih dari 25% dari upaya buang air besar
  • Buang air besar sulit atau keras setidaknya 25% dari upaya buang air besar
  • Sensasi obstruksi atau penyumbatan anorektal setidaknya 25% dari upaya buang air besar
  • Sensasi buang air besar tidak lampias untuk setidaknya 25% dari upaya buang air besar
  • Manuver manual diperlukan untuk buang air besar setidaknya 25% dari upaya buang air besar

Red flag pada kasus konstipasi penting dikenali oleh dokter agar dapat membedakan pasien yang membutuhkan manajemen lanjutan. Red flag konstipasi mencakup adanya perdarahan pada feses, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, dan riwayat keluarga kanker kolorektal.[2]

Tata laksana pada konstipasi dibedakan menjadi terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi non farmakologi ditekankan pada modifikasi gaya hidup, seperti konsumsi serat serta cairan dalam jumlah cukup dan aktivitas fisik. Terapi farmakologi dapat berupa pemberian laksatif atau prokinetik. Sementara itu, intervensi bedah pada kasus konstipasi sangat jarang diperlukan.[1]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

1. Aziz I, Whitehead WE, Palsson OS, Törnblom H, Simrén M. An approach to the diagnosis and management of Rome IV functional disorders of chronic constipation. Expert Rev Gastroenterol Hepatol. 2020 Jan;14(1):39-46.
2. Bharucha AE, Lacy BE. Mechanisms, Evaluation, and Management of Chronic Constipation. Gastroenterology. 2020 Apr;158(5):1232-1249.e3.

Patofisiologi Konstipasi

Artikel Terkait

  • Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
    Manajemen Konstipasi Kronis pada Lansia
  • Red Flag Konstipasi pada Bayi
    Red Flag Konstipasi pada Bayi
  • Manajemen Konstipasi dalam Kehamilan
    Manajemen Konstipasi dalam Kehamilan
  • Stool Scale yang Cocok untuk Bayi atau Anak yang Belum Toilet-Trained: Mengenal BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
    Stool Scale yang Cocok untuk Bayi atau Anak yang Belum Toilet-Trained: Mengenal BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
  • Penatalaksanaan Konstipasi pada Anak
    Penatalaksanaan Konstipasi pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 April 2025, 09:03
Bagaimana tatalaksana konstipasi pada balita <3tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Apa yg harus kota lakukan dan resepkan utk kasus konstipasi pada balita <3 tahun, Dok? Mhn arahan...terimaakasih
Anonymous
Dibalas 13 April 2025, 11:14
Tatalaksana sembelit pada bayi dibawah 6 bulan apakah boleh diterapi dengan pencahar?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya, kapan sembelit pd bayi 6 bulan perlu kita terapi dengan pencahar? apa pencahar yg aman utk bayi dibawah 6 bulan dok? Apakah ada...
Anonymous
Dibalas 04 Februari 2025, 18:07
Obat yang aman untuk konstipasi post caesar?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah obat yg aman diberikan pada ibu menyusui post caesar 6 hari yang lalu ? Apakah bisacodyl / laktulosa aman untuk post caesar...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.