Prognosis Konstipasi
Prognosis konstipasi fungsional umumnya baik dan fungsi saluran cerna dapat kembali normal dengan modifikasi gaya hidup. Komplikasi dapat timbul pada konstipasi yang berkaitan dengan masalah organik, misalnya terjadi hemoroid atau prolaps rekti.[1,3]
Komplikasi
Secara umum, konstipasi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, kram perut, dan lesu. Selain itu, penggunaan laksatif kronis berpotensi menyebabkan kebutuhan dosis obat harus terus meningkat atau ketergantungan yang pada akhirnya akan menyebabkan usus hipotonik.
Episode mengejan akut atau kronik dapat menyebabkan hemoroid ataupun trombosis hemoroid akut.[3]
Prognosis
Pada umumnya, prognosis konstipasi yang tidak disebabkan oleh penyakit saluran cerna adalah baik. Rekurensi mungkin timbul karena sangat bergantung terhadap kedisiplinan pasien dalam menerapkan modifikasi gaya hidup. Konstipasi sekunder memiliki prognosis yang tergantung pada penyakit dasarnya.
Pembedahan sangat jarang diindikasikan dan hanya dipertimbangkan sebagai pilihan terakhir untuk pasien dengan konstipasi yang kronik dengan bukti jelas transit kolon yang lambat. Pembedahan dapat dipertimbangkan pada kasus dimana terapi non farmakologi maupun farmakologi dengan dosis dan durasi optimal telah gagal. Pasien yang menjalani pembedahan, seperti kolektomi, dilaporkan mengalami peningkatan kualitas hidup bermakna.[1,3]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan