Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Angina Pektoris general_alomedika 2023-05-24T09:29:03+07:00 2023-05-24T09:29:03+07:00
Angina Pektoris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Angina Pektoris

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Angina pektoris merupakan gangguan jantung dengan manifestasi klinis nyeri episodik, rasa tidak nyaman pada dada (chest discomfort), atau adanya sensasi seperti penekanan pada dada. Rasa tidak nyaman tersebut dapat menjalar ke regio leher, rahang, lengan (terutama lengan kiri), bagian punggung, dan epigastrium.[1,2]

Angina pektoris diklasifikasikan berdasarkan karakteristik nyeri, yaitu angina pektoris stabil (APS) dan angina pektoris tidak stabil atau infark miokard akut tanpa ST elevasi (elevation myocardial infarction/NSTEMI). Rasa nyeri pada angina pektoris stabil umumnya timbul saat beraktivitas, yang dapat hilang sendiri saat pasien beristirahat.[2,3]

Angina Pektoris

Sementara itu, rasa nyeri pada angina pektoris tidak stabil timbul saat beristirahat, dengan intensitas dan frekuensi yang semakin lama semakin bertambah berat.[1,5,7]

Faktor pemicu yang menjadi karakteristik angina pektoris adalah aktivitas fisik dan stres emosi yang berlebihan. Iskemia miokard merupakan etiologi utama dari angina pektoris, yang menyebabkan suplai oksigen secara temporer tidak mencukupi kebutuhan miokardium sehingga terjadi kontraktilitas dan ketegangan dinding miokardium.[2-4]

Diagnosis dapat ditegakkan melalui anamnesis rasa nyeri di area dada dan adanya faktor risiko yang mendukung terjadinya angina pektoris, pemeriksaan fisik. Elektrokardiografi (EKG) dan CT kardiak penting dilakukan untuk menegakkan diagnosis dan stratifikasi risiko pada angina pektoris. Pemeriksaan laboratorium juga dapat dilakukan untuk menilai kadar enzim jantung.[1,3,6]

Penatalaksanaan angina pektoris meliputi terapi farmakologi untuk mengontrol gejala, mengurangi faktor risiko yang mendasari, serta mencegah infark miokard dan cardiac arrest. Tindakan revaskularisasi koroner juga dapat dipertimbangkan pada pasien angina pektoris yang mengalami iskemia berat dan refrakter terhadap terapi farmakologi, untuk perbaikan kualitas hidup dan meningkatkan angka kesintasan hidup.[6,8]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Ford T J, Berry C. Angina: contemporary diagnosis and management. Heart. 2020;106:387–398 DOI:10.1136/heartjnl-2018-314661
2. Gulati M, Levy P D, et al. 2021 AHA/ACC/ASE/CHEST/SAEM/SCCT/SCMR Guideline for the Evaluation and Diagnosis of Chest Pain: A Report of the American College of Cardiology/American Heart Association Joint Committee on Clinical Practice Guidelines. Circulation. 2021;144:e368–e454 DOI: 10.1161/CIR.0000000000001029
3. Nakano S, Kohsaka S, et al. JCS 2022 Guideline Focused Update on Diagnosis and Treatment in Patients With Stable Coronary Artery Disease. Circulation Journal. 2022;0:1-34 DOI:10.1253/circj.CJ-21-1041
4. Ford T J, Corcoran D, Berry C. Stable coronary syndromes: pathophysiology, diagnostic advances and therapeutic need. Heart. 2018;104:284–292
5. Bolatkale M, Acara AC. A Novel Index for Prompt Prediction of Severity in Patients with Unstable Angina Pectoris. Emergency Medicine International. 2020;7651610:1-7 DOI: https://doi.org/10.1155/2020/7651610
6. Thomsett R, Cullen L. The assessment and management of chest pain in primary care A focus on acute coronary syndrome. AJGP. 2018;47(5):246-251
7. Levy BI, Heusch G, Camici PG. The many faces of myocardial ischaemia and angina. Cardiovascular Research. 2019;115:1460–1470 DOI:10.1093/cvr/cvz160
8. Aydin F, Aksit E, et al. Chest pain score: a novel and practical approach to angina pectoris. A diagnostic accuracy study. Sao Paulo Med J. 2019;137(1):54-9 DOI: 10.1590/1516-3180.2018.0238101218

Patofisiologi Angina Pektoris

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
    Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:07
Bagaimana terapi pasien UAP di klinik yang ditegakkan berdasarkan hasil EKG saja?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. Pasien dgn keluhan nyeri dada hilang timbul, di ulu hati, terkadang muncul saat istirahat terkadang saat tidur. Pasien pernah EKG dan dicurigai...
Anonymous
Dibalas 26 September 2024, 08:39
Terapi pada nyeri dada yang menembus punggung dan memberat saat aktivitas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Nyeri dada sampai tembus punggung, memberat saat aktivitas, membaik saat istirahat, kadang berdebar2. Namun tidak tersedia ekg. Tx awal apa ya dok yg bisa...
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2024, 15:37
T inverted tanpa keluhan nyeri khas angina
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin tanya dok.Pada pasien dengan T inverted luas (II, III, aVF, V2-V6) namun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina dan tensi dalam batas normal apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.