Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Angina Pektoris general_alomedika 2023-05-24T09:31:13+07:00 2023-05-24T09:31:13+07:00
Angina Pektoris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Angina Pektoris

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Etiologi utama dari angina pektoris adalah ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen di kardiomiosit. Plak aterosklerotik yang ruptur ataupun erosi dapat menyebabkan terjadi oklusi arteri koroner, sehingga terjadi penurunan suplai oksigen dan darah ke arteri koroner.[1,4,9]

Etiologi

Gangguan suplai oksigen di miokardium dapat disebabkan oleh aterosklerosis koroner dan kondisi jantung lainnya, seperti hipertrofi ventrikel dan hipertensi sistemik. Sementara itu, gangguan kebutuhan oksigen bisa karena kondisi anemia.

Aterosklerosis Koroner

Aterosklerosis koroner merupakan penyempitan dan penurunan elastisitas dari arteri koroner yang disebabkan oleh akumulasi plak aterosklerotik di dinding pembuluh darah.[4,9]

Stenosis pada vaskular akan menyebabkan terganggunya suplai oksigen serta nutrisi ke jantung maupun organ tubuh lainnya. Aterosklerosis koroner dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara suplai oksigen ke miokardium dengan kebutuhan oksigen pada miokardium.[4,9]

Penyakit Jantung Lainnya

Penyakit jantung lainnya, seperti left ventricular hypertrophy (LVH), penyakit katup aorta, hipertensi sistemik, kardiomiopati dilatasi idiopatik, dan kardiomiopati hipertrofik, dapat menyebabkan gejala angina.[9,10]

Penderita hipertrofi ventrikel kiri dapat mengalami iskemia miokard, akibat berkurangnya kepadatan kapiler, perubahan patologis pada arteri dan arteriol intramiokard, serta penurunan cadangan aliran koroner. Penyakit jantung koroner epikardial non obstruktif, yang disertai disfungsi endotel dan gangguan cadangan aliran koroner, juga dapat menyebabkan mikrovaskuler.[9-11]

Kondisi Anemia Berat

Kondisi anemia berat atau hemoglobinopati dapat menyebabkan penurunan pasokan oksigen secara kronik. Kondisi ini dapat menimbulkan iskemia atau jejas miokard, yang dapat disertai manifestasi angina pektoris karena ambang iskemia yang menurun.[9,10]

Faktor Risiko

Faktor risiko angina pektoris terbagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat di modifikasi.

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi di antaranya:

  • Riwayat penyakit jantung koroner dan penyakit jantung lainnya pada keluarga maupun pasien
  • Usia >45 tahun
  • Jenis kelamin perempuan[9-11,14,16]

Sementara itu, faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi terdiri dari:

  • Dislipidemia dan diet tinggi lemak

  • Hipertensi atau diabetes melitus yang tidak terkontrol
  • Obesitas dan gaya hidup sedentari

  • Merokok
  • Stres emosional yang tidak dikelola dengan baik[9-11,14,16]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

1. Ford T J, Berry C. Angina: contemporary diagnosis and management. Heart. 2020;106:387–398 DOI:10.1136/heartjnl-2018-314661
4. Ford T J, Corcoran D, Berry C. Stable coronary syndromes: pathophysiology, diagnostic advances and therapeutic need. Heart. 2018;104:284–292
9. Alaeddini J. Angina Pectoris. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/150215-overview#a3
10. Tamargo J, Lopez-Sendon J. Ranolazine: a better understanding of its pathophysiology and patient profile to guide treatment of chronic stable angina. Future Cardiol. 2022;18(3):235–251
11. Hermiz C, Sedhai YR. Angina. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557672/
14. Center for Disease Control and Prevention. Heart Disease Facts. CDC. 2022. https://www.cdc.gov/heartdisease/facts.htm
16. Suling FRW, Patricia MI, Suling TE. Prevalensi dan Faktor Risiko Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Majalah Kedokteran UKI. 2018;34(3):110-114

Patofisiologi Angina Pektoris
Epidemiologi Angina Pektoris

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
    Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:07
Bagaimana terapi pasien UAP di klinik yang ditegakkan berdasarkan hasil EKG saja?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. Pasien dgn keluhan nyeri dada hilang timbul, di ulu hati, terkadang muncul saat istirahat terkadang saat tidur. Pasien pernah EKG dan dicurigai...
Anonymous
Dibalas 26 September 2024, 08:39
Terapi pada nyeri dada yang menembus punggung dan memberat saat aktivitas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Nyeri dada sampai tembus punggung, memberat saat aktivitas, membaik saat istirahat, kadang berdebar2. Namun tidak tersedia ekg. Tx awal apa ya dok yg bisa...
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2024, 15:37
T inverted tanpa keluhan nyeri khas angina
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin tanya dok.Pada pasien dengan T inverted luas (II, III, aVF, V2-V6) namun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina dan tensi dalam batas normal apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.