Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Angina Pektoris general_alomedika 2023-05-24T09:54:09+07:00 2023-05-24T09:54:09+07:00
Angina Pektoris
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Angina Pektoris

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Berdasarkan data epidemiologi, angina pektoris merupakan gejala dari penyakit arteri koroner yang lebih sering ditemukan pada perempuan dibandingkan laki-laki, dengan rasio 1,7:1. Estimasi prevalensi global terbaru untuk angina pektoris sebesar 4.600.000 pada perempuan, dan 3.600.000 pada pria.[9,11,12]

Global

Insiden angina pektoris di negara barat sekitar 30.000‒40.000 orang per 1 juta individu. Prevalensi angina pektoris meningkat seiring pertambahan usia, baik pada laki-laki maupun perempuan. Estimasi prevalensi untuk laki-laki dan wanita berusia 45‒64 tahun masing-masing adalah 4‒7% dan 5‒7%. Sementara itu, pada laki-laki dan perempuan yang berusia 65‒84 tahun. estimasi prevalensi angina pektoris masing-masing adalah 10‒12% dan 14‒15%.[11,12]

Penelitian di Inggris melaporkan prevalensi angina pektoris pada perempuan usia 45‒64 tahun sebesar 5‒7%, sedangkan pada laki-laki dengan rentang usia yang sama memiliki prevalensi 4‒7%. Prevalensi angina pektoris meningkat menjadi 10‒12% pada perempuan berusia 65‒84 tahun, dan 12‒14% pada laki-laki berusia sama.[11,12]

Studi deskriptif cross-sectional menganalisis data dari National Survey of Health 2019 dan menilai prevalensi angina pektoris di Brazil. Studi tersebut melaporkan bahwa prevalensi angina ringan adalah 8,1% dan angina sedang/berat adalah 4,5%, di mana keduanya lebih umum terjadi pada wanita.[13]

Prevalensi angina pektoris juga meningkat secara progresif seiring dengan pertambahan usia.[13]

Indonesia

Ketersediaan data epidemiologi angina pektoris di Indonesia masih sangat terbatas.

Suling et al melalui sebuah studi penelitian retrospektif melaporkan hipertensi menjadi faktor risiko terbanyak (30,9%) dari total keseluruhan pasien di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta yang datang dengan keluhan nyeri dada, dan memiliki diagnosis akhir angina pektoris tidak stabil maupun NSTEMI.[16]

Mortalitas

Tingkat mortalitas angina pektoris di seluruh negara sangat bervariasi, bergantung pada prevalensi faktor risiko penyakit, serta pengendalian penyakit metabolik, seperti diabetes melitus, dislipidemia, dan hipertensi.[9,11]

Beberapa studi melaporkan bahwa pasien angina memiliki risiko komplikasi kardiovaskular yang mengancam jiwa secara signifikan lebih tinggi. Angina pektoris berpotensi untuk memicu serangan jantung (heart attack) hingga henti jantung (cardiac arrest). Di Amerika Serikat, angina pektoris yang termasuk bagian dari penyakit arteri koroner merupakan penyebab utama kematian.[9,11]

Berdasarkan laporan data dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2020, penyakit jantung koroner (PJK) merupakan jenis penyakit jantung yang paling umum, dengan angka mortalitas global sebesar 382.820 orang.  Pada tahun 2020, CDC melaporkan sekitar 2 dari 10 kematian akibat PJK terjadi pada orang dewasa berusia <65 tahun.[14]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sunita

Referensi

9. Alaeddini J. Angina Pectoris. Medscape. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/150215-overview#a3
11. Hermiz C, Sedhai YR. Angina. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557672/
12. The British Journal of Cardiology. Epidemiology Angina. BJC. 2020. https://bjcardio.co.uk/2020/04/angina-module-1-epidemiology-2/
13. Malta DC, Pinheiro PC, et al. Prevalence of Angina Pectoris and Associated Factors in the Adult Population of Brazil: National Survey of Health, 2019. REV BRAS EPIDEMIOL. 2021;24:E210012.SUPL.2 DOI: https://doi.org/10.1590/1980-549720210012.supl.2
14. Center for Disease Control and Prevention. Heart Disease Facts. CDC. 2022. https://www.cdc.gov/heartdisease/facts.htm
16. Suling FRW, Patricia MI, Suling TE. Prevalensi dan Faktor Risiko Sindrom Koroner Akut di Rumah Sakit Umum Universitas Kristen Indonesia. Majalah Kedokteran UKI. 2018;34(3):110-114

Etiologi Angina Pektoris
Diagnosis Angina Pektoris

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
    Pemeriksaan Coronary Computed Tomography Angiography untuk Nyeri Dada
  • Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
    Mematahkan Dogma Medis Tentang Nyeri Dada
  • Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
    Trimetazidine dan Bisoprolol Untuk Penanganan Angina - Telaah Jurnal Alomedika
  • Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
    Penggunaan Coronary CT Angiography pada Angina Pektoris Stabil
  • 5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler
    5 Interaksi Serius Obat Kardiovaskuler

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2025, 17:07
Bagaimana terapi pasien UAP di klinik yang ditegakkan berdasarkan hasil EKG saja?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo Dokter. Pasien dgn keluhan nyeri dada hilang timbul, di ulu hati, terkadang muncul saat istirahat terkadang saat tidur. Pasien pernah EKG dan dicurigai...
Anonymous
Dibalas 26 September 2024, 08:39
Terapi pada nyeri dada yang menembus punggung dan memberat saat aktivitas
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Nyeri dada sampai tembus punggung, memberat saat aktivitas, membaik saat istirahat, kadang berdebar2. Namun tidak tersedia ekg. Tx awal apa ya dok yg bisa...
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2024, 15:37
T inverted tanpa keluhan nyeri khas angina
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin tanya dok.Pada pasien dengan T inverted luas (II, III, aVF, V2-V6) namun tidak ada keluhan nyeri dada khas angina dan tensi dalam batas normal apakah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.