Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Henti Jantung Mendadak general_alomedika 2025-03-28T14:08:31+07:00 2025-03-28T14:08:31+07:00
Henti Jantung Mendadak
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Henti Jantung Mendadak

Oleh :
dr. Nurul Falah
Share To Social Media:

Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi kegawatdaruratan medis di mana fungsi jantung hilang secara tiba-tiba. Kondisi ini menyebabkan pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh organ vital di dalam tubuh tidak tercukupi. Apabila dibiarkan >4 menit, akan mengakibatkan kematian sel-sel otak. Kematian pada seluruh organ vital akan terjadi jika kondisi berlanjut hingga 10 menit.[1,2]

Henti jantung mendadak dapat terjadi di mana saja, baik di rumah sakit (in hospital cardiac arrest atau IHCA) atau di luar rumah sakit (out of hospital cardiac arrest atau OHCA). Hingga saat ini, henti jantung mendadak masih menjadi penyebab kematian utama, dengan estimasi angka kematian >7.000.000 kematian per tahunnya.[1-4]

shutterstock_717762574-min

Diagnosis yang cepat dan tata laksana yang tepat dibutuhkan untuk menangani henti jantung mendadak. Prinsip tata laksana kondisi ini tidak hanya untuk mengembalikan aktivitas jantung, tetapi juga memperbaiki iskemia atau reperfusi yang terjadi di seluruh tubuh.[1,5]

Aspek dasar pertolongan pada henti jantung mendadak adalah bantuan hidup dasar (BHD), aktivasi sistem tanggap darurat, resusitasi jantung paru (RJP) sedini mungkin, serta defibrilasi cepat menggunakan defibrilator eksternal otomatis (automatic external defibrillator atau AED). BHD yang dilakukan sedini mungkin akan meningkatkan angka bertahan hidup.[1,2,6,7]

 

Direvisi oleh: dr. Eurena Maulidya Putri P.

Referensi

1. Sovari AA. Sudden Cardiac Death. Medscape. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/151907-overview#a1
2. Patel K, Hipskind JE. Cardiac Arrest. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK534866/
3. Sharabi AF, Singh A. Cardiopulmonary Arrest in Adults. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK563231/
4. Yow AG, Rajasurya V, Sharma S. Sudden Cardiac Death. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507854/
5. American Heart Association. Highlights of the 2020 American Heart Association Guidelines for CPR and ECC. 2020.
6. PERKI. Panduan diagnosis dan tatalaksana penyakit kardiovaskular pada pandemi COVID-19. 2020.
7. Craig S, Cubitt M, Jaison A, et al. Management of adult cardiac arrest in the COVID-19 era: consensus statement from the Australasian College for Emergency Medicine. Med J Aust. 2020;213(3):126-133.

Patofisiologi Henti Jantung Mend...

Artikel Terkait

  • Durasi Resusitasi Jantung Paru pada Henti Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
    Durasi Resusitasi Jantung Paru pada Henti Jantung – Telaah Jurnal Alomedika
  • Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
    Kajian Etik dan Medikolegal dari Do Not Resuscitate
  • Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
    Sekilas Mengenai Henti Jantung Intraoperatif
  • Resusitasi Jantung Paru di Luar Fasilitas Kesehatan
    Resusitasi Jantung Paru di Luar Fasilitas Kesehatan
  • Pembaruan Pedoman ACLS 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pembaruan Pedoman ACLS 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.