Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Kernikterus general_alomedika 2023-05-05T14:05:21+07:00 2023-05-05T14:05:21+07:00
Kernikterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Kernikterus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Patofisiologi kernikterus berhubungan dengan peningkatan produksi maupun penurunan klirens bilirubin indirek oleh hepar, yang kemudian menyebabkan peningkatan bilirubin indirek dalam serum.

Bilirubin merupakan hasil dari pemecahan hemoglobin sel darah merah. Berbeda dengan bilirubin direk yang bersifat larut dalam air (hidrofilik), bilirubin indirek bersifat larut dalam lemak (hidrofobik) sehingga dapat melewati sawar darah otak.

Bilirubin memiliki afinitas yang lebih tinggi pada beberapa bagian area otak, terutama di ganglia basal, hipokampus atau hippocampus, corpus geniculatum, dan nukleus saraf kranial. Hal ini menyebabkan gejala klinis yang ditimbulkan sesuai dengan area penumpukkan bilirubin dalam otak.[1,4]

Efek Bilirubin pada Sel Saraf

Bilirubin bersifat neurotoksik, sehingga berdampak pada neuron, oligodendrosit, mikroglia, dan astrosit. Pada neuron, bilirubin menyebabkan penurunan konsumsi oksigen, peningkatan pelepasan kalsium dan caspase-3, sehingga terjadi apoptosis sel.

Selain mengalami apoptosis, bilirubin menyebabkan oligodendrosit mengalami penurunan sintesis mielin dan meningkatkan reactive oxygen species (ROS). Pada mikroglia, bilirubin meningkatkan pelepasan sitokin proinflamasi dan aktivitas metalloproteinase sehingga menyebabkan inflamasi dan nekrosis sel. Sel astrosit yang terpapar bilirubin dapat mengalami apoptosis dan mengalami peningkatan pelepasan glutamat.[1,4]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Reddy DK, Pandey S. Kernicterus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559120/
4. Watchko JF. Kernicterus and the molecular mechanisms of bilirubin-induced CNS injury in newborns. Neuromolecular Med. 2006;8(4):513-29. doi: 10.1385/NMM:8:4:513. PMID: 17028373.

Pendahuluan Kernikterus
Etiologi Kernikterus

Artikel Terkait

  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas kemarin, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.