Patofisiologi Kernikterus
Patofisiologi kernikterus berhubungan dengan peningkatan produksi maupun penurunan klirens bilirubin indirek oleh hepar, yang kemudian menyebabkan peningkatan bilirubin indirek dalam serum.
Bilirubin merupakan hasil dari pemecahan hemoglobin sel darah merah. Berbeda dengan bilirubin direk yang bersifat larut dalam air (hidrofilik), bilirubin indirek bersifat larut dalam lemak (hidrofobik) sehingga dapat melewati sawar darah otak.
Bilirubin memiliki afinitas yang lebih tinggi pada beberapa bagian area otak, terutama di ganglia basal, hipokampus atau hippocampus, corpus geniculatum, dan nukleus saraf kranial. Hal ini menyebabkan gejala klinis yang ditimbulkan sesuai dengan area penumpukkan bilirubin dalam otak.[1,4]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)