Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Prognosis Kernikterus general_alomedika 2023-05-05T14:17:38+07:00 2023-05-05T14:17:38+07:00
Kernikterus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Prognosis Kernikterus

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Prognosis kernikterus atau ensefalopati bilirubin yang dikenal pula dengan bilirubin induced encephalopathy (BIE) buruk bila tata laksana terlambat atau kurang tepat dengan risiko gangguan neurologis, seperti pergerakan involunter misalnya chorea, gangguan perkembangan, gangguan visual dan auditori, malnutrisi serta cerebral palsy.

Komplikasi

Anak dapat mengalami gangguan bicara, karena gejala sering juga disertai dengan gangguan pendengaran. Spasme otot faring dan pergerakan involunter lidah dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan pada saat proses makan dan menelan, sehingga anak juga berisiko untuk mengalami aspirasi dan malnutrisi. Komplikasi malnutrisi juga dikarenakan kebutuhan kalori meningkat akibat hipertonus otot dan gangguan motilitas otot saluran pencernaan.[9]

Pada studi kohort terhadap 128 anak dengan riwayat hiperbilirubinemia (kadar bilirubin >340 µmol/L atau yang memerlukan transfusi tukar) dan 82 kontrol. Pada studi didapatkan anak dengan riwayat hiperbilirubinemia berisiko hingga 4,7 kali lebih besar untuk memiliki gangguan neurobehavioral.

Pada studi, gangguan neurobehavioral yang ditemukan seperti disleksia, disabilitas perseptual, gangguan motorik, gejala psikis dan psikosomatik, serta gangguan bicara atau bahasa pada usia 9 tahun bila dibandingkan dengan kontrol.[12]

Selain itu, anak dengan riwayat hiperbilirubinemia memiliki pencapaian akademik yang lebih rendah, di mana lebih banyak yang tidak mampu menyelesaikan pendidikan. Keluhan membaca, menulis, dan kesulitan berhitung pada saat anak-anak juga dapat berlanjut ke masa dewasa.

Gejala hiperaktif dan impulsif lebih banyak ditemukan pada kelompok dengan riwayat hiperbilirubinemia sebelumnya. Anak juga memiliki kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan kontrol.[12]

Prognosis

Prognosis kernikterus bergantung pada beratnya penyakit dan tata laksana pada saat terjadi hiperbilirubinemia. Bila terjadi keterlambatan diagnosis dan pemberian terapi, komplikasi kerusakan neurologis permanen dan disabilitas berupa gangguan motorik, auditori, dan visual dapat terjadi. Anak dengan sekuele permanen akan memerlukan rehabilitasi dalam jangka waktu yang panjang.[1,3]

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Reddy DK, Pandey S. Kernicterus. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559120/
3. Usman F, Diala UM, Shapiro SM, Le Pichon JB, Slusher TM. Acute bilirubin encephalopathy and its progression to kernicterus: current perspectives. Research and Reports in Neonatology. 2018;8:33-44. https://doi.org/10.2147/RRN.S125758.
9. Rose J, Vassar R. Movement disorders due to bilirubin toxicity. Semin Fetal Neonatal Med. 2015;20(1):20-25. doi:10.1016/j.siny.2014.11.002.
12. Hokkanen L, Launes J, Michelsson K. Adult neurobehavioral outcome of hyperbilirubinemia in full term neonates-a 30 year prospective follow-up study. PeerJ. 2014 Mar 4;2:e294. doi: 10.7717/peerj.294. PMID: 24688870; PMCID: PMC3961148.

Penatalaksanaan Kernikterus
Edukasi dan Promosi Kesehatan Ke...

Artikel Terkait

  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas kemarin, 18:00
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 23 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.