Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Kanker Esofagus general_alomedika 2024-02-26T15:12:05+07:00 2024-02-26T15:12:05+07:00
Kanker Esofagus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Kanker Esofagus

Oleh :
dr. Alicia Pricelda
Share To Social Media:

Etiologi kanker esofagus, terutama pada tipe karsinoma sel skuamosa, dapat berupa riwayat merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat. Faktor genetik, adanya esofagus Barrett, dan paparan asam lambung akibat gastroesophageal reflux disease juga mempengaruhi munculnya penyakit ini.

Beberapa faktor risiko lain yang dapat dikorelasikan meningkatkan risiko terjadinya kanker esofagus adalah infeksi Human papillomavirus (HPV), serta adanya akalasia, striktur, gastrektomi, dan atrofi gastritis. Sebanyak 80% kasus kanker esofagus adenokarsinoma di Amerika Serikat berawal dari metaplasia Barret dengan riwayat pasien merokok.[1,2]

Merokok dan Konsumsi Alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan adalah faktor risiko utama untuk kanker esofagus. Zat-zat karsinogenik dalam rokok dapat merusak sel-sel esofagus, sementara alkohol dapat meningkatkan iritasi dan peradangan.[1-4,9]

Faktor Genetik

Riwayat keluarga dengan kanker esofagus dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini. Mutasi gen TP53 atau polimorfisme genetik dapat memengaruhi jalur-jalur kontrol pertumbuhan sel dan memicu transformasi sel kanker.[1-4,9]

Esofagus Barrett

Esofagus Barrett adalah kondisi di mana sel-sel normal pada lapisan dalam esofagus digantikan oleh sel-sel yang mirip dengan sel-sel lambung. Orang yang memiliki esofagus Barrett esophagus memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker esofagus, terutama adenokarsinoma esofagus.[1-4,9]

Paparan Asam Lambung Kronis Akibat Refluks

Paparan berulang terhadap refluks asam dari lambung ke esofagus, misalnya pada gastroesophageal reflux disease, dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan kronis. Hal ini dapat menyebabkan perubahan seluler dan meningkatkan risiko kanker esofagus.[1-4,9]

Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup

Diet rendah serat dan buah-buahan, serta tinggi lemak dan daging merah, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus. Konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas juga telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ini.[1-4,9]

Infeksi HPV (Human Papillomavirus)

Beberapa studi menunjukkan bahwa infeksi HPV terkait dengan karsinoma sel skuamosa pada esofagus.[1-4,9]

Obesitas

Orang yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker esofagus, terutama adenokarsinoma.[1-4,9]

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang berkaitan dengan risiko kanker esofagus adalah merokok, konsumsi alkohol, pola makan, riwayat gastroesophageal reflux disease (GERD), obesitas, serta kebersihan dan kesehatan area mulut dan gigi.

Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor risiko utama esofagus Barret dan kanker esofagus adenokarsinoma. Orang yang berhenti merokok selama 10 tahun masih memiliki peningkatan risiko kanker esofagus adenokarsinoma dibandingkan dengan yang tidak pernah merokok.[4]

Alkohol

Etanol di dalam alkohol dimetabolisme membentuk asetaldehida. Asetaldehida dapat berinteraksi dengan DNA dan dapat menginduksi mutasi gen. Konsumsi alkohol mingguan melebihi 170 gram telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus tipe karsinoma sel skuamosa.[4]

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)

GERD adalah salah satu faktor risiko untuk esofagus Barret dan kanker esofagus tipe adenokarsinoma. Sekitar 10% dari pasien yang didiagnosis dengan GERD telah dilaporkan mengalami esofagus Barret.[4]

Pola Makan

Penurunan risiko esofagus Barrett telah dikaitkan dengan konsumsi asam lemak omega-3, polyunsaturated fat, serat dari buah dan sayur, vitamin C, beta karoten, dan vitamin E. Orang dengan risiko tinggi menderita esofagus Barrett dapat melakukan pengurangan konsumsi daging merah dan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.[4]

Obesitas

Peningkatan indeks massa tubuh (IMT) dan obesitas pada area perut juga telah dikaitkan dengan risiko kanker esofagus. IMT yang lebih tinggi dari 25 kg/m2 dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus adenokarsinoma pada pria dan wanita.[4]

Kebersihan Area Mulut dan Gigi

Berbagai indikator kesehatan dan kebersihan area mulut dan gigi yang buruk telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker esofagus karsinoma sel skuamosa. Ini mencakup kehilangan gigi, indeks jumlah gigi yang rusak atau ditambal, serta cara perawatan kebersihan gigi yang buruk.[3]

Jenis Kelamin

Kanker esofagus lebih banyak terjadi pada pria. Secara global, kanker esofagus 2-3 kali lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan perempuan.[10]

 

Penulisan pertama oleh: dr. Krisandryka Wijaya

Referensi

1. Mukkamalla SKR, Recio-Boiles A, Babiker HM. Esophageal Cancer. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459267/
2. Chun‐Quan Liu, Yun‐Lei Ma, Qi Qin, Pei‐Hao Wang, Yi Luo, Peng‐Fei Xu, ,and Yong Cui. Epidemiology of esophageal cancer in 2020 and projections to 2030 and 2040. Thorac Cancer. 2023 Jan; 14(1): 3–11.
3. Sheikh M, Roshandel G, McCormack V, Malekzadeh R. Current Status and Future Prospects for Esophageal Cancer. Cancers. 2023; 15(3):765. https://doi.org/10.3390/cancers15030765.
4. ang-Liang Huang, Sheng-Jie Yu, Esophageal cancer: Risk factors, genetic association, and treatment, Asian Journal of Surgery, Volume 41, Issue 3,2018,Pages 210-215,ISSN 1015-9584, https://doi.org/10.1016/j.asjsur.2016.10.005.
9. Yang J, Liu X, Cao S, Dong X, Rao S, Cai K. Understanding Esophageal Cancer: The Challenges and Opportunities for the Next Decade. Front Oncol. 2020 Sep 10;10:1727. doi: 10.3389/fonc.2020.01727.
10. Abbas G, Krasna M. Overview of esophageal cancer. Ann Cardiothorac Surg. 2017 Mar;6(2):131-136. doi: 10.21037/acs.2017.03.03.

Patofisiologi Kanker Esofagus
Epidemiologi Kanker Esofagus

Artikel Terkait

  • GERD Non-Erosif dan Insiden Adenokarsinoma Esofagus – Telaah Jurnal Alomedika
    GERD Non-Erosif dan Insiden Adenokarsinoma Esofagus – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 Oktober 2019, 12:29
Penarikan Ranitidine oleh BPOM Karena Risiko terjadinya kanker
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Dok, ada kabar yang Saya dengar bahwa Ranitidine akan ditarik karena dapat memicu kanker, apakah isu itu benar?
dr.Andrew Logan
Dibalas 04 April 2019, 23:56
Hubungan antara suhu minuman dan risiko kanker esofagus
Oleh: dr.Andrew Logan
46 Balasan
Saya izin share informasi jurnal yang menurut saya menarik, dan sudah saya ringkas agar lebih mudah dibaca. Penelitian prospektif dari temperatur minum teh...
ijc.32220.pdf

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.