Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Disentri general_alomedika 2024-05-07T13:39:58+07:00 2024-05-07T13:39:58+07:00
Disentri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Epidemiologi Disentri

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Epidemiologi disentri menyebar di seluruh dunia dengan terpusat pada negara berkembang yang memiliki tingkat sanitasi yang rendah. Angka insidensi disentri basiler terbanyak adalah pada anak-anak dengan usia 1 hingga 4 tahun. Kondisi ini menjadikan disentri basiler sebagai penyebab diare tersering pada anak-anak berusia dibawah 5 tahun, di Afrika dan Asia Selatan.

Prinsip penularan disentri amuba adalah dengan tertelannya makanan yang terkontaminasi feses yang mengandung kista matang. Oleh sebab itu, disentri amuba sering ditemukan pada wisatawan yang melakukan perjalanan ke wilayah endemik.[3,6,10,20,21]

Global

Dalam skala global, kasus disentri menyebar di seluruh dunia dengan jumlah kasus yang lebih tinggi ditemukan pada negara berkembang. Hal ini dikarenakan buruknya sanitasi dan tercemarnya sumber air bersih dengan kotoran manusia.

Disentri Basiler

Infeksi yang ditimbulkan oleh spesies Shigella tersebar secara bervariasi di seluruh dunia. Kebanyakan Shigella flexneri tersebar di negara dengan ekonomi lemah, seperti di Afrika dan Asia. Sedangkan Shigella sonnei banyak ditemukan di negara dengan ekonomi kuat.[1,2,6,15]

Secara global, angka kejadian disentri basiler dilaporkan sekitar 165 juta kasus per tahun. Kasus disentri terbanyak terjadi pada negara berkembang yaitu sekitar 99% pada tahun 1999 yang menyebabkan kematian hingga 1,1 juta per tahunnya. Sebanyak 61% atau sekitar 671.000 merupakan anak-anak dengan usia kurang dari 5 tahun.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Aslam A, et al di negara maju seperti Amerika Serikat, diperkirakan angka kejadian disentri sekitar 450.000 per tahunnya. Shigella sonnei merupakan penyebab utama, yakni sebanyak 77% atau sekitar 346.500 kasus pertahunnya.

Sedangkan penyebab utama disentri basiler pada negara berkembang adalah Shigella dysenteriae dan Shigella flexneri, yang menyebabkan sekitar 28 kasus  dari 100.000 anak-anak dengan usia <4 tahun. Angka kejadian disentri pada anak-anak  yang berusia antara 4–11 tahun adalah 25 kasus dari 100.000. Shigella merupakan penyebab terbanyak terjadinya diare pada anak dibawah 5 tahun di Sahara Afrika dan Asia Selatan.[3,6,7,9,11]

Studi pernah dilakukan oleh Chang, Zharoui et al di negara Tiongkok dalam kurun waktu 2004 hingga 2014, dengan metode analisis data surveilans yang didapatkan dari sistem pelaporan infeksi nasional dan sistem surveilans rumah sakit. Hasil dari penelitian ini memperoleh sekitar 3 juta kasus disentri pada tahun 2004 hingga 2014. Kasus paling banyak adalah pada anak usia <1 tahun, dengan angka insiden kejadian sebesar 228.59 kasus per 100.000 orang pertahunnya, dan anak usia 1 hingga 4 tahun sebesar 92.58 kasus per 100.000 orang per tahun.[21]

Disentri Amuba

Infeksi Entamoeba histolytica paling banyak terjadi di negara subtropis dan tropis seperti negara-negara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Asia Pasifik dan Afrika. Di benua Afrika dan Asia Tenggara, infeksi Entamoeba histolytica menjadi salah satu penyebab terjadinya diare berat pada anak dengan usia <5 tahun yang kemudian berpotensi tinggi menyebabkan kematian.[16,22]

Menurut data yang dirilis oleh GeoSentinel Surveillance Network, di mana telah dilakukan sistem monitoring berskala internasional, disebutkan bahwa Entamoeba histolytica merupakan penyebab infeksi saluran pencernaan terbanyak ketiga yang terjadi pada seseorang yang telah bepergian ke daerah endemik. Diperkirakan sebanyak 14 dari setiap 1000 orang yang telah bepergian ke daerah endemik terinfeksi Entamoeba histolytica.[23,24]

Indonesia

Data epidemiologi terkait kasus disentri di Indonesia belum banyak ditemukan.

Disentri Basiler

Berdasarkan data yang dibuat oleh World Health Organization (WHO), disebutkan bahwa didapatkan 3032 kasus disentri di Aceh pada tahun 2000, yang terjadi pada anak usia <5 tahun dan terdapat 10.589 kasus pada anak usia >5 tahun. Kasus disentri di Aceh mengalami penurunan pada tahun 2001, di mana terdapat sebanyak 2295 kasus pada anak usia <5 tahun dan sebanyak 9048 kasus pada anak usia lebih dari 5 tahun.[25]

Disentri Amuba

Menurut data yang dirilis oleh Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, infeksi Entamoeba histolytica yang terjadi di Indonesia berkisar antara 10% hingga 18%. Sumber data lain yakni studi retrospektif deskriptif yang dilakukan oleh Purnomo Budi dan Hegar Badriul pada Januari 2009 hingga Desember 2010 di Jakarta, mendapatkan sebanyak 6,5% anak mengalami diare berdarah di mana ditemukan trofozoit pada feses.[26]

Mortalitas

Angka kematian yang tinggi akibat disentri dapat ditemukan pada kelompok rentan, di antaranya bayi (terutama yang tidak mendapatkan air susu ibu), anak malnutrisi, dan usia >50 tahun.

Disentri Basiler

Secara global, angka kematian akibat kasus disentri mencapai 1,1 juta per tahun, dengan kasus disentri paling banyak terjadi di negara berkembang, yaitu sekitar 99% pada tahun 1999. Angka kejadian shigellosis dilaporkan sekitar 165 juta kasus per tahun. Sedangkan angka kematian akibat disentri di Tiongkok pada tahun 2004 adalah sebesar 0,028% menjadi 0,003% di tahun 2014.[6,10,11,20,21]

Disentri Amuba

Setiap tahunnya sekitar 50 juta orang terinfeksi amebiasis menyebabkan kematian. Kematian tertinggi terjadi pada kasus kolitis ekstensif fulminan sebesar 40% dan amebiasis hepar dengan ruptur abses perikardium sekitar 30%.[24,27]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

1. Williams PCM, Berkley JA. Guidelines for the treatment of dysentery (shigellosis): a systematic review of the evidence. Paediatrics and International Child Health. 2018;38(sup1):S50–S65. https://doi.org/10.1080/20469047.2017.1409454
2. Prabhurajeshwar C, Kelmani C. Shigellosis: A Conformity Review of the Microbiology, Pathogenesis and Epidemiology with Consequence for Prevention and Management issues. Journal of Pure and Applied Microbiology. 2018;12(1):405-417. http://dx.doi.org/10.22207/JPAM.12.1.48
3. Aslam A, Okafor CN. Shigella. StatPearls. 2020. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482337/
6. Williams P, Berkley JA. Dysentry (Shigellosis) Current WHO Guidelines and The WHO Essential Medicine List for Children. 2016. https://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/21/applications/s6_paed_antibiotics_appendix5_dysentery.pdf
10. Kotloff KL, et al. Shigellosis. The Lancet. 2018;391(10122):801-812. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)33296-8
11. Pocket Book of Hospital Care in Children:Guidelines for the Management of Common Childhood Illnesses. Dysentery. World Health Organization. 2013;II:143-146. http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/81170/9789241548373_eng.pdf;jsessionid=CE5C46916607EF413AA9FCA89B84163F?sequence=1
15. Keshav A, et al. Shigella Infection. BMJ Best Practice: 2016. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/1174
16. Centers for Disease Control and Prevention. Amebiasis. 2017. https://www.cdc.gov/parasites/amebiasis/
20. Belay, Amogne & Dube, Lamessa & Mogas, Solomon. 2018. Determinants of Acute Bloody Diarrhea among Adult Outpatient Visits in Bibugn District, Northern Ethiopia. Quality in primary care. 26. 13-19.
21. Hines JZ, Pinsent T, Rees K, Vines J, Bowen A, et al. Notes from the Field: Shigellosis Outbreak Among Men Who Have Sex with Men and Homeless Persons - Oregon, 2015-2016. MMWR Morb Mortal Wkly Rep. 2016 Aug 12;65(31):812-3.
22. Kotloff KL, Nataro JP, Blackwelder WC, et al. Burden and aetiology of diarrhoeal disease in infants and young children in developing countries (the Global Enteric Multicenter Study, GEMS): a prospective, case-control study. Lancet 2013; 382:209–22.
23. Swaminathan A, Torresi J, Schlagenhauf et al. Geosentinel Network. A global study of pathogens and host risk factors associated with infectious gastrointestinal disease in returned international travellers. J infect 2009,59;19-27. 2
24. Gunther J, Shafir S, Bristow B, Sorvillo F. Short report: amebiasis-related mortality among United States residents, 1990-2007. Am J Trop Med Hyg. 2011; 85(6): 1038-40.
25. Indonesia Communicable disease profile. 2006 June. https://www.who.int/diseasecontrol_emergencies/toolkits/indonesia_profile_jul_2006.pdf
26. Purnomo B, Hegar B. Intestinal amebiasis in children with bloody diarrhea. The Indonesian Journal of Gastroenterology, Hepatology, and Digestive Endoscopy. 2011;12(2):104-108
27. Dhawan VK. Amebiasis Treatment & Management.

Etiologi Disentri
Diagnosis Disentri

Artikel Terkait

  • Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
    Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
  • Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
    Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
  • Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
    Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:33
Pemberian asam traneksamat untuk pasien diare dengan perdarahan saluran cerna bawah
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo DOkterApakah boleh diberikan asam tranexamat inj pada pasien diare berdarah?Terimakasih
dr.Ayu rahmi pratiwi
Dibalas 25 Juli 2024, 00:59
BAB cair dengan lendir yang bercampur darah merah segar pada anak usia 3 tahun
Oleh: dr.Ayu rahmi pratiwi
1 Balasan
Alo dok.. izin bertanya.... ada anak usia 3 tahun datang dengan keluhan bab cair sudah lebih dari 5 kali, konsistensi cair, dengan lendir yang bercampur...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2024, 11:48
Cara membedakan gejala disentri amoeba dan basiler
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, bagaimana cara membedakan gejala disentri amoeba dan basiler tanpa pemeriksaan penunjang? Karena terapi nya kan berbeda.Biasanya kalau anak kecil...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.