Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Disentri general_alomedika 2024-05-07T08:49:54+07:00 2024-05-07T08:49:54+07:00
Disentri
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Etiologi Disentri

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Berdasarkan etiologinya, disentri pada umumnya dibagi menjadi dua, yaitu disentri bakteri dan disentri amuba. Disentri bakteri atau yang dikenal juga dengan disentri basiler atau shigellosis, disebabkan oleh bakteri Shigella sp dan merupakan penyebab disentri tersering pada anak. Sedangkan disentri amuba atau amebiasis disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica.

Penularan disentri basiler terjadi melalui makanan ataupun minuman yang tidak bersih dan terkontaminasi Shigella sp, kontak dari orang ke orang atau lalat, serta aktivitas seksual yang mengakibatkan kontak dengan feses orang yang terinfeksi difteri. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif, non-motil, fakultatif anaerob dan tidak berspora.[1,4,6,10,15]

Sama halnya dengan disentri basiler, penularan disentri amuba terjadi secara fekal–oral. Rendahnya sanitasi merupakan faktor utama dalam penyebaran disentri amuba. Makanan atau minuman yang terkontaminasi feses yang mengandung kista Entamoeba histolytica merupakan sumber penularan pada kasus ini.[12,16]

Kista yang masuk melalui saluran pencernaan akan mengalami eksitasi didalam usus halus dan mengeluarkan trofozoit yang kemudian bermigrasi ke usus besar yang selanjutnya trofozoit akan memperbanyak diri melalui pembelahan biner dan menghasilkan kista. Selain saluran pencernaan trofozoit juga akan masuk kedalam pembuluh darah sehingga terjadi infeksi ekstraintestinal.[12,16]

Faktor Risiko

Faktor risiko terjadinya disentri, adalah:

  • Lingkungan rumah padat penduduk
  • Kurangnya fasilitas air bersih dan toilet
  • Kebiasaan jarang mencuci tangan pakai sabun
  • Anak-anak yang berada di tempat penitipan anak dan sekolah, di mana isentri dapat dengan mudah menyebar dari anak-anak ke anggota keluarga lainnya
  • Wisatawan yang melakukan perjalanan ke negara yang sedang berkembang, yang mana dapat terkontaminasi melalui makanan atau minuman
  • Populasi laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) memiliki risiko lebih tinggi terpapar shigellosis, di mana infeksi Shigella sp dapat terjadi selama aktivitas seksual melalui kontaminasi feses
  • Kondisi imunodefisiensi, baik oleh penyakit (misalnya HIV) atau pengobatan medis (misalnya kemoterapi untuk kanker) memiliki risiko lebih tinggi terhadap komplikasi berat disentri[17-19]

 

Direvisi oleh: dr. Andrea Kaniasari

Referensi

1. Williams PCM, Berkley JA. Guidelines for the treatment of dysentery (shigellosis): a systematic review of the evidence. Paediatrics and International Child Health. 2018;38(sup1):S50–S65. https://doi.org/10.1080/20469047.2017.1409454
4. Kroser JA. Shigellosis. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/182767-overview
6. Williams P, Berkley JA. Dysentry (Shigellosis) Current WHO Guidelines and The WHO Essential Medicine List for Children. 2016. https://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/21/applications/s6_paed_antibiotics_appendix5_dysentery.pdf
10. Kotloff KL, et al. Shigellosis. The Lancet. 2018;391(10122):801-812. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(17)33296-8
12. Kantor, Micaella & Abrantes, Anarella & Estevez, Andrea & Schiller, Alan & Torrent, et al. 2018. Entamoeba Histolytica: Updates in Clinical Manifestation, Pathogenesis, and Vaccine Development. Canadian Journal of Gastroenterology and Hepatology. 2018. 1-6. 10.1155/2018/4601420.
15. Keshav A, et al. Shigella Infection. BMJ Best Practice: 2016. https://bestpractice.bmj.com/topics/en-gb/1174
16. Centers for Disease Control and Prevention. Amebiasis. 2017. https://www.cdc.gov/parasites/amebiasis/
17. Kirabira, et al. Risk Factors to Persistent Dysentery among Children under the Age of Five in Rural Sub-Saharan Africa; the Case of Kumi, Eastern Uganda. Food Science & Nutrition Research. 2018;10(33425):2641-4295.
18. Pham-Duc, Phuc & Nguyen-Viet, Hung & Hattendorf, Jan & Zinsstag, Jakob & Cam, et al. 2011. Risk factors for Entamoeba histolytica infection in an agricultural community in Hanam province, Vietnam. Parasites & vectors. 4. 102. 10.1186/1756-3305-4-102.
19. Centers for Disease Control and Prevention. Shigella-Shigellosis. 2017. https://www.cdc.gov/shigella/infection-sources.html

Patofisiologi Disentri
Epidemiologi Disentri

Artikel Terkait

  • Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
    Mekanisme Resistensi Terhadap Antibiotik Empiris pada Infeksi Shigella Spp
  • Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
    Morbiditas dan Mortalitas Infeksi Shigella pada Anak-Anak dengan Disentri Basiler di Negara Berkembang
  • Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
    Intervensi untuk Meningkatkan Sanitasi Sebagai Pencegahan Diare
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:33
Pemberian asam traneksamat untuk pasien diare dengan perdarahan saluran cerna bawah
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo DOkterApakah boleh diberikan asam tranexamat inj pada pasien diare berdarah?Terimakasih
dr.Ayu rahmi pratiwi
Dibalas 25 Juli 2024, 00:59
BAB cair dengan lendir yang bercampur darah merah segar pada anak usia 3 tahun
Oleh: dr.Ayu rahmi pratiwi
1 Balasan
Alo dok.. izin bertanya.... ada anak usia 3 tahun datang dengan keluhan bab cair sudah lebih dari 5 kali, konsistensi cair, dengan lendir yang bercampur...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2024, 11:48
Cara membedakan gejala disentri amoeba dan basiler
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dok, bagaimana cara membedakan gejala disentri amoeba dan basiler tanpa pemeriksaan penunjang? Karena terapi nya kan berbeda.Biasanya kalau anak kecil...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.