Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Schizophrenia general_alomedika 2022-05-24T17:12:37+07:00 2022-05-24T17:12:37+07:00
Schizophrenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Schizophrenia

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan pada pasien dengan schizophrenia atau skizofrenia terutama bertujuan untuk memastikan kepatuhan pasien. Edukasi pasien mencakup penyakit dan pengobatannya, serta pentingnya kepatuhan untuk mencegah timbulnya komplikasi, sehingga pasien mau mengonsumsi obat secara teratur.[6]

Edukasi

Mengenai kepatuhan pasien, dokter perlu memberi edukasi bahwa menghentikan pengobatan secara tiba-tiba dapat membahayakan, karena gejala akan kambuh kembali dan bisa membahayakan dirinya sendiri serta orang lain.[6]

Jika pasien merasa tidak nyaman dengan pengobatan yang telah dijalani akibat efek sampingnya, hal tersebut perlu didiskusikan dengan dokter agar dapat diberikan obat yang dapat mengurangi efek samping tersebut.[6]

Pasien perlu diedukasi tentang gejala schizophrenia.Jika mulai mendengar suara-suara atau muncul gejala-gejala lainnya, segera memanggil dokter atau pergi ke pusat kesehatan terdekat. Apalagi, jika muncul pikiran untuk bunuh diri dan melukai orang lain. Selain itu, penggunaan zat seperti kokain dan amfetamin dan alkohol perlu dihindari karena dapat memperburuk gejala.[6]

Pencegahan

Pencegahan sekunder pada pasien schizophrenia perlu dilakukan karena penatalaksanaan tidak bersifat kuratif, dan hanya mengurangi gejala, serta meningkatkan fungsi kognitif dan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Pencegahan ini dapat diberikan kepada pasien dan keluarganya, karena keluarga merupakan faktor utama kesembuhan pada schizophrenia. Pencegahan dilakukan dengan melibatkan anggota keluarga dalam penanganan schizophrenia, reduksi stres, aktivitas sosial dan fisik, serta penilaian risiko bunuh diri.

Pelibatan Anggota Keluarga dalam Penanganan Schizophrenia

Menurut sebuah metaanalisis, intervensi anggota keluarga dapat meningkatkan emosi yang erat dalam keluarga, mengurangi relaps dan angka rawat inap pada pasien. Hal ini harus dimulai dengan pengenalan seluruh aspek penyakit terhadap keluarga pasien dan bagaimana cara menghadapi pasien schizophrenia.

Reduksi Stres

Pasien schizophrenia perlu diberikan edukasi untuk menghindari stres dan mengelola stres yang tidak dapat dihindari. Ajarkan pasien terapi relaksasi dan metode manajemen stres, karena stres dapat memicu relaps penyakit.

Jika berada pada lingkungan yang memperlakukan pasien gangguan jiwa dengan buruk akibat stigma negatif, pasien perlu dibekali dengan nomor kontak layanan kesehatan, nomor dokter, atau nomor darurat yang bisa dihubungi untuk meminta pertolongan.

Aktivitas Sosial dan Fisik

Aktivitas sosial dan fisik dapat membantu pasien untuk mengurangi stres, mempertahankan harga dirinya, tidak merasa sendirian dan tetap sibuk. Walau demikian, pasien harus mendapat pelatihan keterampilan sosial dan dinilai mampu untuk bersosialisasi dengan orang lain terlebih dahulu sebelum pasien boleh melakukan aktivitas sosial yang melibatkan banyak orang.[16]

Pengenalan Risiko Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan salah satu komplikasi schizophrenia. Edukasi pasien untuk segera menemui dokter jika memiliki ide atau dorongan untuk bunuh diri.

Pasien yang memiliki ide bunuh diri saat pengobatan harus dilakukan penanganan yang tepat untuk mencegah terjadinya bunuh diri, dimulai dengan penilaian/ stratifikasi risiko bunuh diri pada pasien.

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

6. Frankenburg FR. Schizophrenia. Medscape. March 2018. https://bit.ly/2Rqfyjz
16. Tandon R, Nasrallah HA, Keshavan MS. Schizophrenia, “Just the Facts” 5. Treatment and prevention Past, present, and future. 2010 July 23; 1-23.

Prognosis Schizophrenia

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
    Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
  • Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia
    Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.