Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Schizophrenia general_alomedika 2022-05-24T16:46:07+07:00 2022-05-24T16:46:07+07:00
Schizophrenia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Schizophrenia

Oleh :
dr. Jennifer
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan schizophrenia atau skizofrenia terutama terjadi pada usia remaja akhir atau 20 tahun ke atas. Prevalensi schizophrenia didapatkan lebih tinggi pada laki-laki, dengan onset gejala yang lebih dini dibandingkan perempuan. Mortalitas pada pasien dengan gangguan ini juga relatif tinggi, akibat adanya keinginan untuk bunuh diri pada pasien.[8,10]

Global

Secara global, epidemiologi schizophrenia diperkirakan sebesar 1%. Pada orang dewasa, prevalensi schizophrenia adalah sekitar 0,45%. Prevalensi schizophrenia pada negara kurang berkembang lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan negara berkembang dan negara maju. Laki-laki lebih sering terkena schizophrenia dibanding perempuan. Onset gejala paling sering terjadi pada remaja usia akhir dan usia 20 tahun ke atas, serta lebih dini pada laki-laki daripada perempuan.[2,8]

Indonesia

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, prevalensi skizofrenia/psikosis di Indonesia berjumlah 6,7 per 1000 rumah tangga. Prevalensi tertinggi ditemukan di Provinsi Bali. Berbeda dengan hasil penelitian yang ada, data Indonesia menunjukkan prevalensi skizofrenia didapatkan lebih tinggi pada perdesaan dibanding perkotaan.[10]

Mortalitas

Penderita schizophrenia memiliki risiko mortalitas 2–3 kali lebih tinggi dari populasi umum. Mortalitas yang lebih tinggi dapat diakibatkan oleh adanya dorongan bunuh diri pada pasien. Dibandingkan dengan populasi umum, orang dengan schizophrenia memiliki risiko delapan kali lipat untuk bunuh diri.[2,8]

Sebuah penelitian memperkirakan hampir 50% pasien schizophrenia mencoba untuk bunuh diri, dan 13% dari semua kematian akibat bunuh diri disebabkan oleh schizophrenia.[8]

 

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. World Health Organization. Schizophrenia. WHO. 2022. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia
8. Ayano G. Schizophrenia: A concise overview of etiology, epidemiology diagnosis and management: Review of literatures. August 2016; 3(2); 1-7.
10. Kementerian Kesehatan. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2018.

Etiologi Schizophrenia
Diagnosis Schizophrenia

Artikel Terkait

  • Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
    Pencegahan Relaps pada Schizophrenia
  • Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
    Antipsikotik Pertama dalam Bentuk Transdermal Patch untuk Schizophrenia Dewasa – Telaah Jurnal
  • Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
    Risiko Sindrom Metabolik pada Penggunaan Antipsikotik
  • Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
    Cegah Kambuh Skizofrenia e-Course
  • Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia
    Meningkatnya Risiko Penyakit Jantung pada Penderita Skizofrenia

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibuat 30 April 2025, 21:17
Buku psikiatri anak dan remaja beserta obat dan dosisnya
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
0 Balasan
Alo dokter. Ada yang tau gak buku psikiatri anak dan remajaBerserta dosis2 obatnya?Terimakasih
Anonymous
Dibalas 16 September 2024, 09:43
Kapan obat skizofrenia dapat diturunkan dosisnya
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alodok, izin konsu dokter,l saya dapat pasien skizofrenia, sekitar 4 bulan yang lalu pasien tersebut dibawa berobat ke RSJ yang kemudian di beri obat...
dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
Dibalas 29 Juli 2024, 22:27
Skizofrenia hebefrenik yang menyerang apakah bisa diberikan injeksi diazepam
Oleh: dr.Ni Putu Intan Sri Maharani
2 Balasan
Pasien mengamuk, putus obat trifluoperasoneHendak mau memberikan obat lagiTapi pasiennya mengamuk hingga memukulSaya ingin memberikan obat injeksi tapi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.