Prognosis Emboli Paru
Prognosis emboli paru bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk ukuran bekuan, luasnya keterlibatan paru, adanya kondisi kesehatan yang mendasarinya, dan seberapa cepat kondisi tersebut didiagnosis dan diobati. Potensi komplikasi mencakup hipertensi pulmonal, gagal jantung, dan syok kardiogenik.[1,2,5]
Komplikasi
Emboli paru yang tidak ditangani dapat menyebabkan beberapa komplikasi medis, termasuk kematian.[2,3,5]
Tromboemboli Rekuren
Rekurensi tromboemboli dapat terjadi 1-2 minggu setelah diagnosis emboli paru. Pasien dapat mengalami keadaan yang lebih buruk. Hal ini umumnya dikarenakan terapi antikoagulasi yang inadekuat.[2]
Hipertensi Tromboembolik Pulmoner Kronik
Hipertensi tromboembolik pulmoner kronik atau chronic thromboembolic pulmonary hypertension (CTPEH) umumnya terjadi pada tiga bulan sampai dua tahun setelah diagnosis emboli paru. Hal ini ditandai dengan sesak napas progresif atau persisten. Pemeriksaan computed tomography, ventilation-perfusion (V/Q) scan, atau ekokardiografi dapat dilakukan untuk evaluasi.[2]
Gagal Jantung Kanan
Emboli paru dapat meningkatkan tekanan pulmoner dan menyebabkan disfungsi ventrikular kanan yang mengakibatkan gagal jantung kanan atau cor pulmonale akut. Pemeriksaan ekokardiografi perlu dilakukan untuk evaluasi.[2]
Syok Kardiogenik
Gagal jantung kanan akibat emboli paru dapat menyebabkan komplikasi syok kardiogenik pada emboli paru.[2]
Komplikasi Lainnya
Potensi komplikasi lainnya mencakup kematian jantung mendadak, hipoksemia berat, emboli paradoks, dan infark paru. Terapi antikoagulan juga dapat menyebabkan trombositopenia.[5]
Prognosis
Prognosis pada pasien emboli paru sangat beragam dan bergantung dari tingkat keparahan penyakit dan terapi yang diberikan. Pada pasien yang tidak ditangani cepat, risiko mortalitas akan meningkat sebanyak 30% dibandingkan dengan 2-11 % pada pasien yang mendapat antikoagulan segera.[1,3,16]
Skor Pulmonary Embolism Severity Index (PESI) dapat membantu memperkirakan tingkat mortalitas pasien emboli paru. Pasien dengan 0 poin memiliki risiko mortalitas 30 hari 1%, sedangkan pasien dengan ≥1 poin memiliki risiko mortalitas 30 hari 10,9%.[3,16]
Tabel 1. Skor Simplified Pulmonary Embolism Severity Index
Kriteria | Skor |
Umur > 80 tahun | 1 |
Riwayat Kanker | 1 |
Penyakit kardiopulmoner kronik | 1 |
Nadi ≥ 100 kali/menit | 1 |
Tekanan darah sistolik < 100 mmHg | 1 |
Saturasi oksihemoglobin arteri <90% | 1 |
Sumber: dr. Audric Albertus, Alomedika, 2023.[3,16]