Kontraindikasi Facial Fillers
Kontraindikasi facial fillers adalah ibu hamil dan menyusui, pasien dengan gangguan pembekuan darah, autoimun dan imunokompromais, pasien yang menggunakan trombolitik atau antikoagulan, serta adanya inflamasi atau infeksi aktif di dekat tempat penyuntikan.
Contoh infeksi aktif pada area wajah seperti infeksi virus herpes simplex. Kontraindikasi lain adalah pasien yang diketahui mengalami alergi atau reaksi hipersensitivitas terhadap bahan yang digunakan pada facial fillers, seperti asam hialuronat atau alergi terhadap campuran lidokain.[3,5,6,7]
Pasien yang sedang mengkonsumsi obat–obatan seperti interferon juga tidak direkomendasikan karena berisiko timbulnya nodul inflamasi pasca facial fillers. Karena merupakan prosedur minimal invasif, konsumsi obat yang dapat meningkatkan risiko perdarahan sebaiknya dihindari selama 10–14 hari sebelum prosedur, karena berisiko hematoma yang luas dan perdarahan.
Konsumsi obat yang perlu dihindari adalah obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan antikoagulan, seperti ibuprofen, aspirin, dan rivaroxaban. Adanya riwayat keloid dan bekas luka hipertrofik juga tidak disarankan untuk menjalani facial fillers. Facial fillers sebaiknya tidak dilakukan bersamaan dengan deep chemical peel tipe dalam, dermabrasi, maupun perawatan laser.[3,5,6,7]