Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Dialisis Ginjal general_alomedika 2024-11-14T13:35:07+07:00 2024-11-14T13:35:07+07:00
Dialisis Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Dialisis Ginjal

Oleh :
dr.Yenni, MMRS., CIMI.
Share To Social Media:

Dialisis ginjal merupakan terapi pengganti ginjal yang bertujuan untuk membuang hasil metabolik atau kelebihan cairan tubuh dan memperbaiki asam basa tubuh. Dialisis ginjal bisa dilakukan baik pada gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronis.

Inisiasi dialisis ginjal pada gagal ginjal akut dan penyakit ginjal kronis berbeda. Berdasarkan Kidney Disease Improving Global Outcomes (KDIGO) tahun 2012, inisiasi dialisis ginjal atau renal replacement therapy diberikan segera pada kasus-kasus kegawatdaruratan seperti perubahan status cairan (overload), elektrolit dan ketidakseimbangan asam dan basa. Beberapa indikasi kegawatdaruratan adalah hiperkalemia, asidemia, edema paru, dan komplikasi uremikum.[1]

Dialisis Ginjal-min

 

Sedangkan pada penyakit ginjal kronis (PGK), Kidney Disease Outcomes Quality Initiative (KDOQI) 2006 menyatakan bahwa pasien yang memasuki stadium 5 (eLFG <15 ml.menit/1,73m2) dievaluasi untuk dilakukan terapi pengganti ginjal. Inisiasi dapat dimulai lebih cepat bila ada komplikasi lain akibat gagal ginjal.[2,3]

Dialisis ginjal dibagi menjadi 2, yaitu: hemodialisa dan peritoneal dialisis. Masing-masing  terapi pengganti ginjal memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan modalitas dialisis dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan seperti ketersediaan dan kenyamanan, kondisi komorbid, sosio-ekonomi, centre dialisis, situasi rumah pasien, metode pembedahan klinisi, dan kemampuan untuk mentoleransi jumlah cairan.[4,5]

Pada studi Paraskevi, hemodialisa dilaporkan memiliki skor lebih baik dari aspek kesehatan fisik dibandingkan dengan peritoneal dialisis. Namun, hemodialisa dilaporkan kurang menguntungkan dibandingkan peritoneal dialisis dari aspek kesehatan mental karena adanya gangguan cemas, gangguan tidur, atau adanya depresi.[6,7]

Komplikasi hemodialisa yang dapat terjadi adalah Hipotensi, mual-muntah, kram otot, nyeri kepala, nyeri dada, nyeri punggung, gatal, sindrom disequilibrium, dan reaksi terhadap dializer.[5,8]

Pada komplikasi peritoneal dialisis dibagi menjadi komplikasi infeksi dan komplikasi noninfeksius. Komplikasi infeksi peritoneal dialisis adalah peritonitis, infeksi pada bagian keluar kateter, dan infeksi pada tunnel selang. Komplikasi noninfeksius peritoneal dialisis adalah malfungsi atau obstruksi kateter, kebocoran eksternal, defek dinding abdomen, pembengkakan skrotum, fistula pleura-peritoneal, gagal ultrafiltrasi, dan encapsulated peritoneal sclerosis.[8,9]

Referensi

1. Kidney International Supplements. KDIGO Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury. Volume 2, Issue 1. 2012. Available at: https://kdigo.org/wp-content/uploads/2016/10/KDIGO-2012-AKI-Guideline-English.pdf
2. National Kidney Foundation. 2006 Updates Clinical Practice Guidelines and Recommendation. 2006. Available at https://www.kidney.org/sites/default/files/docs/12-50-0210_jag_dcp_guidelines-pd_oct06_sectionb_ofc.pdf
3. M. Octavian, D. Horia, M. Petronel, B. Florin, G. Dragos, B. Andra, A. Alexandra, P. Traian. 2018. Surgical Complications of peritoneal dialysis. http://revistachirurgia.ro/pdfs/2018-5-611.pdf
4. Setiawati,S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal 2192-2201.
5. M.B. John. Dialysis Modality and Patient Outcome. https://www.uptodate.com/contents/dialysis-modality-and-patient-outcome/print
6. B.R. Matthew, M. Rajnish. 2017. Timing of Dialysis Initiation-What Has Changed Since IDEAL. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5407409/pdf/nihms841453.pdf
7. T. Paraskevi. 2011. Quality of Life in Patients Undergoing Hemodialysis or Peritoneal Dialysis Treatment. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3138410/pdf/jocmr-03-132.pdf
8. A.S. Richard, T.D. John, S.I. Todd. Handbook of Dialysis Ed 5th. 2015. Hal 66-88.
9. M.P. Paul. 2020. Renal Replacement Therapy (dialysis) in Acute Kidney Injury in Adults : Indications, Timing, and Dialysis Dose. https://www.uptodate.com/contents/renal-replacement-therapy-dialysis-in-acute-kidney-injury-in-adults-indications-timing-and-dialysis-dose

Indikasi Dialisis Ginjal

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 16 April 2025, 08:29
Keuntungan Dialisis Peritoneal daripada Hemodialisis - Video Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Angka penggunaan dialisis peritoneal di Indonesia dilaporkan masih sangat rendah, padahal angka penderita gangguan ginjal kronis dilaporkan...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.