Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Dialisis Ginjal general_alomedika 2022-12-07T13:52:31+07:00 2022-12-07T13:52:31+07:00
Dialisis Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Dialisis Ginjal

Oleh :
dr.Yenni, MMRS., CIMI.
Share To Social Media:

Komplikasi dialisis ginjal dapat bersifat akut maupun jangka panjang. Pada hemodialisa ada komplikasi interim dan komplikasi jangka panjang pasca dialisis. Pada dialisis peritoneal, komplikasi dibagi menjadi komplikasi mekanis, radang dan metabolik.

Komplikasi Hemodialisa

Komplikasi hemodialisa dibedakan menjadi 2, yaitu akut dan kronis.

Komplikasi Interim (Akut)

Komplikasi interim (akut) hemodialisa di antaranya yaitu:

  • Hipotensi: Hipotensi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi selama hemodialisa Adapun faktor risiko terjadinya hipotensi selama hemodialisa seperti ultrafiltrasi dalam jumlah besar, mekanisme kompensasi pengisian vaskular yang tidak adekuat, gangguan respon vasoaktif atau otonom, dan menurunnya kemampuan pompa jantung. Pencegahan hipotensi saat hemodialisa seperti dengan melakukan evaluasi berat badan kering dan modifikasi dari ultrafiltrasi. Cara lain dengan ultrafiltrasi bertahap dilanjutkan dengan dialisis, mendinginkan dialisat selama dialisis berlangsung, dan menghindari makan berat selama dialisis
  • Kram otot: Kram otot juga sering terjadi selama dialisis dan mekanismenya belum jelas. Adanya gangguan perfusi otot karena pengambilan cairan yang agresif dan pemakaian dialisat rendah sodium menjadi faktor pencetus kram otot selama dialisis
  • Reaksi anafilaktoid: Reaksi anafilaktoid terhadap dialiser sering dilaporkan terjadi pada membran biokompatibel yang mengandung selulosa

Reaksi terhadap dialiser dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe A dan tipe B. Reaksi tipe A merupakan reaksi intermediate yang diperantarai IgE terhadap etilen oksida yang dipakai untuk sterilisasi dialiser yang baru. Reaksi tipe A biasanya muncul segera setelah terapi dimulai.

Reaksi tipe B terdiri dari kumpulan gejala dari nyeri dada dan punggung yang tidak spesifik dan mungkin disebabkan oleh aktivasi komplemen dan pelepasan sitokin.[4,8,11,16]

Komplikasi Jangka Panjang Hemodialisa

Komplikasi jangka panjang hemodialisa terutama dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular. Penyebab dasar penyakit kardiovaskular bersifat multivariabel seperti diabetes mellitus, inflamasi kronis, perubahan besar pada volume ekstraseluler, hipertensi yang tidak terkontrol, dislipidemia, anemia. Selain itu, adanya kalsifikasi vaskuler yang luas, peningkatan fibrosis miokardial, dan hiperplasia intima juga merupakan patologi yang menyebabkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.[4,8,11,16]

Komplikasi Peritoneal Dialisis

Komplikasi peritoneal dialisis dapat berupa komplikasi mekanis, komplikasi metabolik dan komplikasi radang.[4,9,11,16]

Komplikasi Mekanis:

  • Perforasi organ abdomen (seperti usus, aorta, kandung kemih, liver)
  • Sumbatan kateter akibat perdarahan
  • Gangguan drainase (aliran cairan dialisat)
  • Bocornya cairan dialisat
  • Perasaan tidak nyaman dan sakit dalam perut

Komplikasi Metabolik:

  • Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa
  • Gangguan metabolisme karbohidrat
  • Kehilangan protein (ikut terbuang lewat cairan dialisat)
  • Sindrom disequilibrium

Komplikasi Radang:

  • Infeksi alat pernafasan, biasanya berupa pneumonia atau bronkitis purulenta
  • Sepsis (lebih sering pada pasien dengan infeksi fokal di luar peritoneum)

  • Peritonitis[4,9,11,16]

Referensi

4. Setiawati,S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed 6. Jakarta: Interna Publishing; 2014. Hal 2192-2201.
8. A.S. Richard, T.D. John, S.I. Todd. Handbook of Dialysis Ed 5th. 2015. Hal 66-88.
9. M.P. Paul. 2020. Renal Replacement Therapy (dialysis) in Acute Kidney Injury in Adults : Indications, Timing, and Dialysis Dose. https://www.uptodate.com/contents/renal-replacement-therapy-dialysis-in-acute-kidney-injury-in-adults-indications-timing-and-dialysis-dose
11. D.L. Kathleen, M.C. Glenn. Harrison’s Principles of Internal Medicine. Ed ke-20. New York: McGraw-Hills; 2018. Hal 2135-77.
16. C. Deepa, K. Muralidhar. 2012. Renal Replacement Therapy in ICU. http://www.joacp.org/article.asp?issn=0970-9185;year=2012;volume=28;issue=3;spage=386;epage=396;aulast=Deepa

Teknik Dialisis Ginjal
Edukasi Pasien Dialisis Ginjal

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Panduan Klinis Diet untuk Orang dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Risiko Perdarahan pada Pasien dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
    Metformin vs Sulfonilurea pada DM Tipe 2 dengan Penyakit Ginjal Kronis
  • Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis
    Kontroversi Manfaat Pemberian Asam Folat pada Pasien Penyakit Ginjal Kronis

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 16 April 2025, 08:29
Keuntungan Dialisis Peritoneal daripada Hemodialisis - Video Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter!Angka penggunaan dialisis peritoneal di Indonesia dilaporkan masih sangat rendah, padahal angka penderita gangguan ginjal kronis dilaporkan...
Anonymous
Dibalas 06 Maret 2025, 17:10
Tatalaksana mual pada Pasien post HD dengan HbSAg positif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter..Izin bertanya, saya ada pasien perempuan usia 65th, datang dengan keluhan sesak nafas, perut rasa begah, mual dan demam. Pasien post HD 1 hari...
Anonymous
Dibalas 15 Januari 2025, 14:05
eGFR dan kreatinin pada lansia yang meningkat tanpa keluhan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, sy dpt px laki2 70th di puskes dgn lab prolanis HT didapatkan hiperlipidemia dan px kreatinin meningkat 1,43 dan eGFR 49. Px saat ini tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.