Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi Asuhan Persalinan Normal general_alomedika 2024-08-02T15:28:59+07:00 2024-08-02T15:28:59+07:00
Asuhan Persalinan Normal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Asuhan Persalinan Normal

Oleh :
dr. Meliyana
Share To Social Media:

Kontraindikasi asuhan persalinan normal adalah bila terdapat penyulit pada ibu hamil, serta kondisi janin yang tidak normal. Persalinan normal berlangsung spontan tanpa intervensi alat, dan tidak berisiko menyebabkan komplikasi pada ibu maupun janin.[1-3]

Kontraindikasi Ibu

Kontraindikasi asuhan persalinan normal karena faktor ibu adalah:

  • Cephalopelvic disproportion atau ukuran kepala janin tidak sesuai dengan ukuran panggul ibu, di mana kondisi ini merupakan kontraindikasi absolut untuk melahirkan normal melalui vagina[1,2,7]

  • Plasenta abnormal, misalnya plasenta previa baik komplit maupun parsial dan plasenta akreta, di mana kondisi ini adalah kontraindikasi relatif sehingga dengan beberapa pertimbangan dapat dilakukan persalinan pervaginam dengan risiko perdarahan postpartum[1,5,8]
  • Prolaps tali pusat, pada kondisi ini hindari manipulasi pada tali pusat dan segera dilakukan persalinan secara sectio caesarea.[2,7]

  • Vaginal birth after cesarean section (VBAC) karena meningkatkan risiko ruptur uteri, tetapi kondisi ini masih kontroversial sehingga terdapat beberapa kriteria pasien untuk melakukan VBAC[1,6,7]

  • Penyakit infeksi menular seksual, seperti herpes genital pada trimester akhir kehamilan, karena dapat terjadi transmisi infeksi ke bayi yang dilahirkan pervaginam[1,9]
  • Ibu hamil dengan HIV memiliki risiko penularan pervaginam ke bayi jika viral load pasien >1000 kopi/mL, tetapi jika ibu hamil mendapat terapi antiretroviral dengan viral load <1000 kopi/mL maka dapat melahirkan pervaginam[2,10]
  • Wanita hamil dengan miopia tinggi yang disertai kondisi makula dan retina yang abnormal sebaiknya menghindari persalinan normal, karena risiko komplikasi ablatio retina[4,11]

Kontraindikasi Janin

Kontraindikasi dari faktor janin untuk melakukan persalinan normal adalah malpresentasi janin, seperti presentasi dahi, wajah, bokong /sungsang, atau lintang. Persalinan pervaginam pada kondisi ini dapat meningkatkan risiko mortalitas bayi dan komplikasi distosia.[1,2,7]

Kontraindikasi lain adalah makrosomia atau bayi besar, yaitu bayi dengan berat lahir >4.000 gram, yang biasanya disarankan untuk melakukan persalinan secara sectio caesarea untuk mencegah komplikasi distosia.[2,7]

Janin kembar merupakan kontraindikasi relatif untuk melakukan persalinan normal, di mana dapat dilahirkan pervaginam tergantung dari jumlah janin, presentasi janin, perkiraan berat badan janin, kondisi janin di dalam rahim, kondisi ibu, dan tenaga ahli saat melakukan pertolongan persalinan.[5,12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Thornton, J. M., Browne, B., & Ramphul, M. (2020). Mechanisms and management of normal labour. Obstetrics, Gynaecology & Reproductive Medicine. doi:10.1016/j.ogrm.2019.12.002
2. Kementerian Kesehatan Indonesia. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2015.
3. Milton S.H. Normal Labor and Delivery. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/260036-overview#showall
4. Grabowska M.S., Ciszewska J., Godowska J.B., et all. Delivery in Myopic Women: A Comparison of Mode of Delivery in Years 1990, 2000, and 2010. 2019: 25: 7715–7719. doi: 10.12659/MSM.916479.
5. Zakerihamidi M. Roudsari RL. et al. Vaginal Delivery vs. Cesarean Section: A Focused Ethnographic Study of Women’s Perceptions in The North of Iran. International Journal Community Based. 2015 Jan; 3(1): 39–50.
6. Desai NM, Tsukerman A. Vaginal Delivery. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559197/
7. Gittinger E. Normal Delivery of the Enfant. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/83021-overview#a3
8. Anderson-Bagga FM, Sze A. Placenta Previa. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539818/
9. InformedHealth.org. Cologne, Germany: Institute for Quality and Efficiency in Health Care (IQWiG); 2006. Genital herpes in pregnancy. 2018 Jul. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK525779/
12. J Heard A. Multifetal Pregnancy Treatment & Management. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/1618038-treatment#d14

Indikasi Asuhan Persalinan Normal
Teknik Asuhan Persalinan Normal

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
    Persalinan Pervaginam Setelah Sectio Caesarea
  • Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
    Penatalaksanaan Nonfarmakologis untuk Nyeri Persalinan
  • Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
    Kriteria Pasien untuk Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)
  • Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
    Episiotomi Rutin VS Episiotomi Selektif pada Persalinan Pervaginam
  • Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri
    Single Shot Intrathecal Labour Analgesia pada Teknik Persalinan Tanpa Nyeri

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
Dibuat 17 Juli 2024, 14:07
Proses Persalinan Normal
Oleh: dr.DR. Wiku Andonotopo, Sp.OG, Subsps K-Fetomaternal
0 Balasan
https://youtu.be/p3ZYPjoVV7QProses persalinan normal adalah proses melahirkan bayi melalui jalan lahir alami tanpa intervensi bedah. Proses ini terdiri dari...
Anonymous
Dibalas 24 Desember 2022, 09:43
Metode ERACS dan water birth - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter Thomas, Sp.OG apakah perbedaan metode ERACS dan SC biasa ? Dapatkah metode ERACS meminimalisir komplikasi seperti ruptur uteru jika dilakukan SC...
Anonymous
Dibalas 23 Desember 2022, 11:32
Apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth After Caesarean Section (VBAC)? - Obgyn Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter Thomas,Sp.OG apa saja syarat yang membolehkan ibu hamil melakukan Vaginal Birth after caesarean section?Terimakasih dokter 🙏

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.