Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Dilatasi dan Kuretase general_alomedika 2023-01-27T08:57:27+07:00 2023-01-27T08:57:27+07:00
Dilatasi dan Kuretase
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Dilatasi dan Kuretase

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Edukasi pasien tindakan dilatasi dan kuretase diberikan terutama mengenai prosedur tindakan, serta risiko efek samping yang mungkin terjadi seperti kram perut, nyeri hingga perdarahan minimal.Sampaikan bahwa mayoritas perempuan dapat melakukan aktivitas normal beberapa hari setelah tindakan. Edukasi lainnya yang perlu disampaikan adalah:

  • Pasien mungkin akan mengalami kram-kram, namun seharusnya tidak lebih dari 24 jam
  • Nyeri ringan dan perdarahan minimal dapat terjadi dalam beberapa hari hingga 2 minggu. Ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi gejala
  • Pasien tidak boleh memasukan apapun ke dalam vagina, termasuk cairan bilas, tampon, atau melakukan coitus, selama minimal 2 minggu atau hingga tidak terjadi perdarahan lagi
  • Tidak dapat diketahui secara pasti kapan ovulasi akan mulai normal lagi, sehingga pasien disarankan menggunakan kontrasepsi hingga dokter menyatakan pasien dapat memulai program kehamilan lagi

Apabila beberapa gejala berikut timbul, pasien harus segera datang ke dokter:

  • Pusing atau pingsan
  • Perdarahan berlangsung lebih dari 2 minggu
  • Kram atau nyeri lebih dari 2 minggu
  • Perdarahan yang lebih berat atau lama daripada siklus menstruasi normal pasien
  • Nyeri yang berat atau semakin meningkat
  • Demam lebih dari 38℃
  • Menggigil
  • Muncul duh vagina yang berbau dan berwarna[10,11]

Selain edukasi di atas, edukasi mengenai tindakan dilatasi dan kuretase perlu diberikan pada pasien sebelum tindakan dilakukan seperti mengenai siapa yang boleh dan perlu menjalani prosedur tindakan ini. Abortus provokatus menggunakan tindakan dilatasi dan kuretase bukan merupakan jalan keluar untuk kehamilan yang tidak diinginkan, melainkan harus disesuaikan dengan kondisi dan indikasi klinis dari pasien.

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

10. American Pregnancy Association. D&C procedure after miscarriage. 2023. https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/pregnancy-complications/d-and-c-procedure-after-miscarriage/
11. American College of Obstetricians and Gynecologists. Dilatation and curettage. 2022. https://www.acog.org/patient-resources/faqs/special-procedures/dilation-and-curettage

Komplikasi Dilatasi dan Kuretase
Pedoman Klinis Dilatasi dan Kure...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
    Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.