Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Dilatasi dan Kuretase general_alomedika 2023-01-27T08:56:21+07:00 2023-01-27T08:56:21+07:00
Dilatasi dan Kuretase
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Dilatasi dan Kuretase

Oleh :
dr. Rendy Singgih
Share To Social Media:

Komplikasi dilatasi dan kuretase cukup jarang terjadi jika prosedur dilakukan sesuai protokol akan tetapi terdapat kemungkinan beberapa ngkinan komplikasi antara lain:

  • Perdarahan
  • Laserasi serviks
  • Perforasi uterus
  • Infeksi pascatindakan
  • Sinekia pascatindakan
  • Komplikasi anestesi
  • Penyulit pada kehamilan selanjutnya[6,8]

Perforasi Uterus

Bila dirasakan terlalu banyak mobilitas sisi lateral pada instrumen dapat dicurigai telah terjadi perforasi uterus, karena secara normal dinding uterus akan membatasi mobilitas tersebut. Bila terjadi perforasi, seluruh instrumen harus dikeluarkan dan tidak boleh dimasukkan kembali hanya untuk mengkonfirmasi apakah telah terjadi perforasi atau tidak.

Pada keadaan ini, prosedur kuretase harus dihentikan, perforasi harus dipastikan menggunakan ultrasonografi. Jika terjadi perdarahan hebat, syok, atau kegawatdaruratan lain, lakukan tata laksana yang sesuai. Beberapa kasus bahkan memerlukan tindakan laparoskopi hingga histerektomi dan laparatomi jika perforasi mencapai organ gastrointestinal.[9]

Laserasi Serviks

Serviks dapat mengalami cedera atau laserasi saat didilatasikan atau karena fiksasi dengan instrumen tenakulum.[9]

Komplikasi pada Kehamilan Selanjutnya

Sebuah studi menunjukkan bahwa tindakan dilatasi dan kuretase berhubungan dengan perdarahan postpartum pada kehamilan selanjutnya.[6]

Selain itu juga bisa terjadi Asherman’s syndrome karena kuretase berlebihan yang menyebabkan pengelupasan lapisan basal endometrium. Hal ini menyebabkan timbulnya jaringan parut. Pasien dapat mengalami amenorrhea, siklus menstruasi yang abnormal, nyeri, dan abortus di kemudian hari.

Inkompetensi serviks juga bisa terjadi karena dilatasi yang dipaksakan atau berlebihan.[9]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

6. Lohmann-Bigelow J, Longo SA, Jiang X, Robichaux AG 3rd. Does dilation and curettage affect future pregnancy outcomes?. Ochsner J. 2007;7(4):173-176.
8. Bacon JL. Diagnostic Dilation and Curettage. Medscape, 2018. https://emedicine.medscape.com/article/1848239-overview#:~:text=Indications%20for%20a%20diagnostic%20dilation,material%20in%20the%20 endometrial%20 cavity
9. Parikh MN. Dilatation of cervic and uterine curettage (D&C). J of Obstetrics and Gynaecology of India. Mumbai: Sushrusha Citizen’s cooperative hospital, 1998. https://jogi.co.in/articles/files/filebase/Archives/1998/dec//1998_181_184_Dec.pdf

Teknik Dilatasi dan Kuretase
Edukasi Pasien Dilatasi dan Kure...

Artikel Terkait

  • Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
    Progesteron Oral VS Per Vaginam untuk Tata Laksana Abortus Imminens
  • Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
    Apakah Antibiotik Profilaksis Perlu Diberikan pada Semua Tindakan Kuretase
  • Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
    Bagaimana Edukasi Pasien Yang Meminta Aborsi Di Indonesia
  • Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
    Efikasi Modalitas Tata Laksana pada Keguguran
  • Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin
    Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 Maret 2025, 09:30
Diagnosis banding pada perdarahan abortus imminens
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, saya ada pasien G3P2A0M0 hamil 13 minggu dengan janin tunggal hidup. Pasien sebelumnya pada UK 11-12 minggu mengeluhkan keluar bercak2 darah dari...
Anonymous
Dibalas 27 Februari 2025, 13:38
Penggunaan Microgest pada Ibu Hamil
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah microgest ini bisa diresepkan oleh dokter umum dengan indikasi pasien abortus iminens?
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 18 Februari 2025, 15:00
Kuretase Tajam Tidak Lagi Direkomendasikan untuk Evakuasi Intrauterin - Artikel Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter.Untuk evakuasi intrauterin, gunakan metode aspirasi vakum manual (AVM) dan stop lakukan prosedur kuretase tajam atau D&C. Sejak tahun 2012, WHO...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.