Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Transplantasi Ginjal general_alomedika 2023-05-22T14:53:18+07:00 2023-05-22T14:53:18+07:00
Transplantasi Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Transplantasi Ginjal

Oleh :
dr.Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Komplikasi transplantasi ginjal dibedakan menjadi komplikasi terkait tindakan operasi, seperti perdarahan maupun gangguan aliran urin dari ginjal donor, dan komplikasi jangka panjang terkait terapi imunosupresan. Selain itu, terdapat risiko komplikasi munculnya penyakit ginjal rekuren pada pasien.

Komplikasi Terkait Operasi Transplantasi Ginjal

Komplikasi yang dapat terjadi selama proses operasi transplantasi ginjal adalah:

  • Perdarahan, infeksi, gangguan penyembuhan pada bekas luka operasi
  • Gangguan sirkulasi darah pada ginjal yang ditransplantasikan, dapat berupa trombosis vaskuler maupun stenosis
  • Gangguan aliran urin pada ginjal donor atau obstruksi ureteral, dapat berasal dari gumpalan darah, edema, maupun kesalahan teknik saat melakukan ureteroneocystostomy

  • Gangguan fungsi ginjal yang baru sehingga membutuhkan hemodialisis pada minggu pertama pasca transplantasi, biasanya terjadi pada deceased donor[1,3,4,13]

Tindakan nefrektomi secara umum dilakukan apabila trombektomi tidak berhasil dilakukan. Stenosis arteri juga dapat muncul pada 2–10% kasus, di mana hipertensi menjadi salah satu risikonya. Penanganan dari stenosis arteri adalah dengan pemasangan stent atau dengan angioplasti.

Trombosis vena dan arteri dapat terjadi pada 0,5–4% kasus, dan pada beberapa kasus dapat ditangani dengan pemberian trombolitik. Identifikasi trombosis dapat dilakukan dengan pemeriksaan color doppler. Bila terjadi trombosis, penilaian viabilitas graft harus dilakukan. Bila masih viable, trombektomi dapat dilakukan. Sedangkan untuk graft yang tidak viable, perlu dipertimbangkan allograft nephrectomy.

Pemasangan kateter Foley dapat dilakukan pada kondisi obstruksi saluran kemih, jika tidak berhasil maka tindakan bedah perlu kembali dilakukan dan disertai pemasangan stent.[1–4,13]

Komplikasi Terkait Terapi Imunosupresan

Transplantasi ginjal membutuhkan terapi imunosupresan sebagai antisipasi reaksi penolakan terhadap jaringan baru. Terapi ini perlu dikonsumsi seumur hidup, apabila dihentikan dapat mengakibatkan kegagalan transplantasi. Terapi imunosupresan yang dapat menyebabkan komplikasi adalah obat antiinflamasi, antiproliferasi, sitokin inhibitor, dan antilimfosit.[1–4,10]

Obat Antiinflamasi

Obat antiinflamasi steroid seperti prednison dapat digunakan, baik secara oral maupun intravena. Efek samping obat steroid bervariasi, tergantung dari jumlah dosis yang diberikan. Kondisi yang bisa terjadi karena efek steroid di antaranya:

  • Perubahan bentuk tubuh, seperti bengkak pada wajah hingga peningkatan berat badan
  • Iritasi dari saluran cerna
  • Peningkatan risiko reaksi alergi dan penurunan rasio penyembuhan
  • Peningkatan kadar gula dalam darah atau diabetes melitus dipicu steroid
  • Perubahan mood yang tak bisa dijelaskan, seperti depresi, mudah marah, atau semangat berlebihan
  • Kelemahan otot secara umum atau nyeri sendi
  • Pembentukan katarak[1–4]

Obat Antiproliferasi

Terdapat beberapa obat antiproliferasi yang digunakan dalam proses transplantasi ginjal, yaitu:

  • Penggunaan azathioprine secara oral maupun intravena. Efek yang mungkin dapat muncul pada penggunaan obat ini yaitu penipisan rambut, gangguan fungsi hati dan penurunan total hitung leukosit

  • Penggunaan mofetil mikofenolat yang dikonsumsi secara oral dapat menyebabkan nyeri perut hingga diare, penurunan jumlah total hitung leukosit dan eritrosit
  • Penggunaan natrium mikofenolat secara oral, memiliki efek yang sama dengan penggunaan mofetil mikofenolat
  • Penggunaan sirolimus yang dikonsumsi secara oral, dapat menyebabkan penurunan hitung trombosit, eritrosit, hingga leukosit, serta dislipidemia[1–4]

Inhibitor Sitokin

Obat inhibitor sitokin yang sering digunakan pada pasien transplantasi ginjal adalah siklosporin dan takrolimus peroral. Efek samping terapi yang muncul pada penggunaan siklosporin seperti gangguan fungsi ginjal, tremor, hepatitis karena obat, peningkatan pertumbuhan rambut, tekanan darah tinggi, gusi berdarah, hingga hiperglikemia.

Sedangkan efek samping pada penggunaan takrolimus di antaranya gangguan ginjal, hipertensi, hiperkalemia, hiperglikemia, tremor, nyeri kepala, hingga insomnia.[1–4]

Obat Antilimfosit

Berikut ini adalah obat antilimfosit yang biasa digunakan pada pasien transplantasi ginjal dengan risiko efek sampingnya:

  • Antitimosit globulin secara intravena, dapat menyebabkan penurunan jumlah hitung leukosit dan trombosit, berkeringat, gatal, ruam, hingga demam
  • Muromonab-CD3 secara intravena, dapat menyebabkan demam, diare, sakit kepala, hingga sesak napas
  • Reseptor antibodi antiinterleukin-2 secara intravena, dapat menyebabkan demam, sakit kepala, dan reaksi alergi
  • Alemtuzumab, dapat menyebabkan demam, sesak napas, hingga penurunan jumlah hitung leukosit[1–4]

Komplikasi Terkait Penyakit Ginjal Rekuren

Kondisi kesehatan pasien transplantasi ginjal, terutama yang disebabkan oleh penyakit ginjal kronis, perlu dipantau secara rutin. Faktor etiologi penyakit ginjal kronis harus dikendalikan, mengingat risiko kerusakan kembali pada ginjal yang sudah ditransplantasikan.[1–4,9,13]

Terdapat penelitian yang menyebutkan survival rate pasien transplantasi hidup setelah 4 tahun mencapai 91%, sedangkan pasien yang mendapat transplantasi ginjal dari orang mati otak mencapai 87%. Tidak terdapat perbedaan antara transplantasi ABO-compatible dengan ABO-incompatible, juga antara donor-specific anti-HLA antibodies (DSA) positif dengan negatif.[9,13]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Collins BH. Renal Transplantation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/430128-overview#a4
2. NHS. Kidney Transplant. 2018. https://www.nhs.uk/conditions/kidney-transplant/
3. Farragher JF, Elliott MJ, Silver SA, Lichner Z, Tsampalieros A. Translational research in kidney transplantation and the role of patient engagement. Can J Kidney Health Dis. 2015;2:42. Published 2015 Nov 5. doi:10.1186/s40697-015-0077-2
4. Abramyan S, Hanlon M. Kidney Transplantation. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK567755/
9. Good-Weber, M., Roos, M., Mueller, T.F. et al. Tailored immunosuppression after kidney transplantation - a single center real-life experience. BMC Nephrol 21, 501 (2020). https://doi.org/10.1186/s12882-020-02137-5
10. Naik RH, Shawar SH. Renal Transplantation Rejection. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553074/
13. A. Breda, et al. EAU Guidelines on Renal Transplantation. European Association of Urology 2022. https://d56bochluxqnz.cloudfront.net/documents/full-guideline/EAU-Guidelines-on-Renal-Transplantation-2022.pdf

Teknik Transplantasi Ginjal
Edukasi Pasien Transplantasi Ginjal

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
    Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
  • Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi
    Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Juli 2023, 10:06
Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal - Artikal SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOkter!Akan berakhir masa tayang pada tanggal 21 Juli 2023! Yuk, baca artikelnya, kerjakan posttestnya, dan segera dapatkan 2 SKP IDI gratis dan 25...
dr. Felicia
Dibalas 15 Agustus 2022, 11:39
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 Agustus 2022, 13:43
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.