Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi Transplantasi Ginjal general_alomedika 2023-05-22T14:48:49+07:00 2023-05-22T14:48:49+07:00
Transplantasi Ginjal
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Kontraindikasi Transplantasi Ginjal

Oleh :
dr.Wendy Damar Aprilano
Share To Social Media:

Kontraindikasi utama transplantasi ginjal adalah ketidakmampuan mentoleransi tindakan transplantasi karena kondisi klinis seperti penyakit kardiovaskular, keganasan, dan infeksi aktif. Secara keseluruhan, kontraindikasi dapat disebabkan dari faktor tindakan bedah, faktor imunosupresi, dan faktor kelainan penyerta lainnya.

Selain itu, kontraindikasi juga berdasarkan beberapa tes untuk menentukan kecocokkan ginjal donor dengan penerima. Tes kecocokan di antaranya teknologi human leukocyte antigen (HLA).[1,3,5]

Beberapa isu terkait transplantasi ginjal adalah kebijakan alokasi atau pendistribusian donor ginjal, xenotransplantation atau transplantasi lintas spesies, komersialisme dan regulasi buruk yang dapat membahayakan nyawa pasien, serta toleransi imunosupresi seumur bagi pasien setelah transplantasi. Kontraindikasi dilakukan transplantasi dapat disebabkan isu-isu tersebut.[5]

Faktor Tindakan Bedah

Kontraindikasi faktor tindakan bedah antara lain penderita kanker dengan metastasis maupun infeksi berulang yang tidak membaik dengan terapi. Pertimbangan pembedahan juga harus lebih diperhatikan pada pasien dengan gangguan jantung atau pembuluh darah perifer, serta pasien gangguan fungsi liver. Pasien dengan gangguan fungsi liver dapat dijadikan kandidat transplantasi liver dan ginjal secara simultan.[1,5]

Transplantasi ginjal sebaiknya dipikirkan kembali jika pasien memiliki kondisi yang dapat memperburuk setelah dilakukan transplantasi. Pertimbangan lainnya adalah ketidakmampuan untuk menjalani rehabilitasi adekuat setelah tindakan.[1]

Faktor Imunosupresi

Kondisi kesehatan pasien harus optimal saat transplantasi ginjal. Infeksi dan keganasan adalah kondisi medis utama yang harus dipertimbangkan sebelum tindakan transplantasi ginjal. Infeksi HIV tidak menjadi kontraindikasi absolut, dapat dilakukan apabila memenuhi kriteria berikut:

  • Jumlah hitung CD4 >200/µL dalam 6 bulan terakhir
  • HIV RNA tidak terdeteksi
  • Pasien berada pada kondisi stabil dalam konsumsi terapi antiretroviral selama 3 bulan terakhir
  • Pasien tidak memiliki infeksi berat atau komplikasi neoplasma[1,7]

Untuk penderita keganasan, secara umum harus menunggu sekitar 5 tahun setelah pengobatan dinyatakan berhasil. Beberapa tumor mungkin hanya memerlukan waktu tunggu yang lebih singkat, seperti karsinoma prostat dengan nodul terisolasi dan karsinoma kandung kemih fokal dapat menunggu hanya 1 tahun atau kurang.

Ada pula keganasan yang tidak memerlukan waktu tunggu misalnya pasien karsinoma uterus in situ, beberapa tumor ginjal (misalnya Wilms tumor, karsinoma urothelial), dan keganasan di kulit (karsinoma sel basal atau karsinoma sel skuamosa).[1]

Faktor Kelainan Penyerta Lainnya

Risiko rekurensi penyakit yang menyebabkan gagal fungsi ginjal bukan merupakan kontraindikasi transplantasi ginjal. Sekitar 3% transplantasi ginjal mengalami gagal ginjal kembali setelah 2 tahun, dan sekitar 20% transplantasi setelah 8 tahun pengamatan.[1]

Kondisi klinis yang sering rekuren gagal ginjal adalah glomerulonefritis mesangiokapiler tipe 1, nefropati IgA, dan glomerulosklerosis segmental fokal. Selain itu, pasien diabetes mellitus memiliki hasil yang lebih buruk setelah transplantasi dibandingkan tanpa diabetes. Hampir semuanya mengalami nefropati diabetik kembali dalam waktu 4 tahun. Oxalosis herediter juga dikaitkan dengan tingkat kekambuhan yang tinggi setelah transplantasi ginjal dan gagal cangkok.[1,3]

Banyak donor ginjal yang tidak dapat ditransplantasi karena pemeriksaan histologi yang abnormal. Akan tetapi, hasil studi kohort multisenter yang melibatkan sekitar 1600 pasien transplantasi di Eropa menyimpulkan bahwa penilaian histologi ginjal donor selama alokasi tidak memberikan nilai tambahan yang substansial dalam memastikan kualitas organ. Banyak ginjal yang tidak jadi ditransplantasi sebenarnya dapat menguntungkan pasien dalam daftar tunggu.[6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Collins BH. Renal Transplantation. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/430128-overview#a4
3. Farragher JF, Elliott MJ, Silver SA, Lichner Z, Tsampalieros A. Translational research in kidney transplantation and the role of patient engagement. Can J Kidney Health Dis. 2015;2:42. Published 2015 Nov 5. doi:10.1186/s40697-015-0077-2
5. The UCSF Department of Surgery. Kidney Transplant. 2020. https://transplant.surgery.ucsf.edu/conditions--procedures/kidney-transplant.aspx
6. Reese PP, Aubert O, Naesens M, et al. Assessment of the utility of kidney histology as a basis for discarding organs in the United States: a comparison of international transplant practices and outcomes. J Am Soc Nephrol. doi:10.1681/ASN.2020040464
7. Locke JE, Gustafson S, Mehta S, et al. Survival Benefit of Kidney Transplantation in HIV-infected Patients. Ann Surg. 2017;265(3):604-608. doi:10.1097/SLA.0000000000001761

Indikasi Transplantasi Ginjal
Teknik Transplantasi Ginjal

Artikel Terkait

  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
    Calcium Channel Blocker vs Obat Antihipertensi Lain pada Hipertensi dengan Penyakit Ginjal Kronis - Telaah Jurnal Alomedika
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
  • Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi
    Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Juli 2023, 10:06
Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal - Artikal SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOkter!Akan berakhir masa tayang pada tanggal 21 Juli 2023! Yuk, baca artikelnya, kerjakan posttestnya, dan segera dapatkan 2 SKP IDI gratis dan 25...
dr. Felicia
Dibalas 15 Agustus 2022, 11:39
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 Agustus 2022, 13:43
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.