Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Chloramphenicol general_alomedika 2022-08-26T15:48:05+07:00 2022-08-26T15:48:05+07:00
Chloramphenicol
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Chloramphenicol

Oleh :
dr. DrRiawati MMedPH
Share To Social Media:

Kontraindikasi chloramphenicol atau kloramfenikol adalah pada seseorang dengan riwayat hipersensitivitas terhadap obat ini atau komponennya. Peringatan pemberian chloramphenicol oral dan intravena adalah kepada pasien yang menderita penyakit ginjal dan hati berat.[1]

Kontraindikasi

Kontraindikasi chloramphenicol adalah pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas, misalnya reaksi anafilaksis, terhadap chloramphenicol, maupun komponennya. Tanda-tanda anafilaksis adalah angioedema, bronkospasme, dan urtikaria. Kontraindikasi chloramphenicol yang lain adalah pada porfiria akut.

Chloramphenicol juga dikontraindikasikan pada infeksi bakteri ringan atau sebagai profilaksis. Penggunaan chloramphenicol sistemik harus dicadangkan untuk infeksi berat, misalnya meningitis, ketika antimikroba lain tidak efektif. Chloramphenicol juga sebaiknya tidak digunakan pada neonatus berusia di bawah 1 minggu, terutama bayi prematur. Kehamilan juga merupakan kontraindikasi pemberian chloramphenicol.

Kontraindikasi lain adalah riwayat pasien atau keluarga dengan diskrasia darah, misalnya anemia aplastik. Selain itu, chloramphenicol sebaiknya tidak diberikan pada pasien yang menerima imunisasi aktif, karena berpotensi mengganggu pembentukan imunitas.[5–7]

Peringatan

Peringatan penggunaan chloramphenicol adalah pada riwayat kelainan hematologi, gangguan fungsi hepar dan ginjal, bayi prematur, serta pada penggunaan jangka panjang.[1,6]

Kelainan Hematologi

Peringatan penggunaan chloramphenicol terutama untuk pasien yang memiliki riwayat kelainan hematologi, atau pasien yang menerima obat-obatan yang menyebabkan depresi sumsum tulang, misalnya quinidine atau albendazole.

Pemberian chloramphenicol dapat menyebabkan diskrasia darah, seperti anemia aplastik, anemia hipoplastik, trombositopenia, dan granulositopenia. Anemia aplastik yang diakibatkan chloramphenicol pernah dilaporkan berkembang menjadi leukemia. Pemberian chloramphenicol berulang (repeated course) juga sebaiknya dihindari.[1,6,7]

Gangguan Fungsi Hepar dan Ginjal

Pada pasien dengan fungsi hepar yang terganggu, dosis chloramphenicol harus disesuaikan. Konsentrasi chloramphenicol yang berlebihan dapat ditemukan dalam darah pasien dengan gangguan hepar dan gangguan ginjal. Pemantauan kadar chloramphenicol plasma mungkin diperlukan bagi pasien-pasien ini. Konsentrasi plasma yang dianggap aman adalah 10–25 µg/mL.[6,7]

Neonatus dan Bayi Prematur

Neonatus dan bayi prematur sebaiknya tidak menerima chloramphenicol sistemik, berhubungan dengan risiko grey baby syndrome. Namun, chloramphenicol dapat dipertimbangkan jika manfaatnya diperkirakan sangat besar (life saving), atau jika tidak ada alternatif obat lainnya.[1,6,7]

Pemakaian Jangka Panjang

Penggunaan chloramphenicol jangka panjang dapat menyebabkan perdarahan, yang berhubungan dengan depresi sumsum tulang, atau karena menurunkan flora normal usus sehingga terjadi gangguan sintesis vitamin K.

Pada penderita defisiensi enzim glucose 6-phosphate dehydrogenase (G-6-PD), chloramphenicol dapat menyebabkan episode hemolitik. Penggunaan jangka panjang juga dilaporkan berhubungan dengan neuritis optik dan neuropati perifer.[1,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. American Society of Health-System Pharmacists. Chloramphenicol. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/chloramphenicol.html
5. MIMS. Chloramphenicol. MIMS. 2022 https://www.mims.com/indonesia/drug/info/chloramphenicol/?type=brief&mtype=generic
6. Anonim. Chloramphenicol LINK 1g powder for injection. Medsafe. 2018. https://www.medsafe.govt.nz/profs/Datasheet/c/ChloramphenicolLink.pdf
7. Oong GC, Tadi P. Chloramphenicol. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK555966/

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Chloramphenicol

Artikel Terkait

  • Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbal
    Pilihan Jenis Jarum untuk Pungsi Lumbal
  • Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
    Membedakan Meningitis Viral dan Bakterial Akut Menggunakan Kadar Laktat Cairan Serebrospinal
  • Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
    Penggunaan Steroid pada Meningitis Bakterial
  • Indikasi Pencitraan Otak sebelum Pungsi Lumbal pada Meningitis
    Indikasi Pencitraan Otak sebelum Pungsi Lumbal pada Meningitis
  • Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Meningitis – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Diagnosis dan Tata Laksana Meningitis – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 25 Februari 2025, 14:04
Vaksin meningitis pada bbrp kondisi khusus
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, izin bertanya sebagai dokter post isip1. Bagaimana pertimbangan pemberian vaksin meningitis pd ibu hamil/menyusui yg ingin berangkat umroh/haji?2....
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 08:03
Kejang demam pada bayi usia 2 bulan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dokter, izin bertanya pada pasien usia 2 bulan yg datang dengan keluhan kejang tiba2 saat demam, suhu 38.7, tidak disertai keluhan lain. Apakah...
Anonymous
Dibalas 23 September 2024, 07:10
Vaksin meningitis untuk anak usia dibawah 10 tahun sebelum umroh
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dokter, apabila anak dibawah 10 tahun ingin melaksanakan umroh apaha tetap wajib melakukan vaksin meningitis? Lalu aoakah dosisnya sama dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.