Pengawasan Klinis Rifampicin
Pengawasan klinis penggunaan obat rifampicin atau rifampin terutama terhadap efek samping obat, misalnya peningkatan enzim hati dan trombositopenia. Sebelum mendapatkan terapi tuberkulosis jangka panjang dengan rifampicin, pasien dewasa hendaknya dilakukan pemeriksaan dasar.[4,15,19]
Pemeriksaan dasar termasuk enzim hati, bilirubin, kreatinin serum, pemeriksaan darah lengkap, dan hitung jenis. Namun, pemeriksaan tersebut tidak perlu untuk pasien anak, kecuali anak sudah menderita komplikasi atau secara klinis dicurigai mengalami gangguan fungsi hepar atau kelainan darah.[4,15,19]
Selanjutnya, kontrol harus dilakukan setiap bulan selama terapi berlangsung. Hal-hal mengenai kemungkinan timbulnya gejala, atau tanda klinis, yang berhubungan dengan efek samping obat, juga ditanyakan pada saat pasien kontrol. Pada pasien anak yang mendapat rifampicin, pemantauan berat badan juga harus dilakukan setiap kontrol untuk menentukan perlu tidaknya penyesuaian dosis obat.[4,15,19]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)