Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Lenograstim general_alomedika 2023-07-24T14:31:42+07:00 2023-07-24T14:31:42+07:00
Lenograstim
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Lenograstim

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Farmakologi lenograstim adalah sebagai rekombinan faktor stimulasi koloni granulosit (granulocyte colony-stimulating factor / G-CSF). Metabolit aktif lenograstim berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel progenitor neutrofil. Farmakokinetik obat ini menunjukkan karakteristik yang dipengaruhi dosis pemberian obat.[1,10]

Farmakodinamik

Perkembangan teknologi DNA rekombinan berperan dalam praktis klinis ekspresi recombinant human granulocyte colony-stimulating factor (rHUG-CSF). Lenograstim identik dengan asam amino yang memiliki struktur sistematis seperti  yang diproduksi oleh granulocyte colony-stimulating factor (G-CSF) secara endogen. G-CSF mengatur produksi dari lineage neutrofil. Kadar neutrofil yang bersirkulasi bersifat dose-dependent karena reduksi masa transit dari sel induk menjadi neutrofil matur.[1,10-12]

Lenograstim bekerja dengan cara mengikat dan mengaktifkan reseptor sel, serta menstimulasi proliferasi dan diferensiasi sel progenitor neutrofil sehingga akan meningkatkan jumlah neutrofil absolut. Selain itu, lenograstim juga berperan dalam regulasi fungsi sel hematopoietik, yaitu menstimulasi proliferasi koloni granulosit dan makrofag, mendiferensiasi eosinofil, mensupresi sitokin proinflamasi, dan meningkatkan sekresi IL-10 (interleukin 10).[12-14]

Efek teurapetik lenograstim adalah peningkatan neutrofil dan aktivasi fagositik, penurunan adhesi molekul, dan aktivasi reseptor kemokin yang normal. Lenograstim menginduksi proliferasi neutrofil sehingga terjadi peningkatan yang nyata kadar neutrofil darah perifer pada penderita neutropenia.[1,3,16]

Peningkatan jumlah neutrofil sekitar 1−10 µg/kg/hari, tergantung pada dosis. Pemberian lenograstim dengan dosis 5 µg/kg/hari secara berulang menyebabkan peningkatan respons neutrofil.[1,3,16]

Farmakokinetik

Farmakokinetik lenograstim, meliputi absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasi, tergantung dari dosis dan rute pemberian obat. Sediaan lenograstim adalah bubuk injeksi yang dapat diberikan secara subkutan atau intravena.[1,3,15]

Absorpsi

Lenograstim dapat diberikan melalui injeksi intravena atau subkutan. Puncak kadar serum berbanding lurus dengan dosis yang diberikan. Tidak terdapat bukti klinis yang menunjukkan akumulasi serum level setelah pemberian obat lenograstim berulang, baik pemberian injeksi intravena maupun subkutan.[3,15,16]

Absorpsi Injeksi Subkutan:

Bioavailabilitas absolut lenograstim yang injeksi subkutan, dengan dosis 2−5 μg/kgBB, adalah sekitar 30%. Puncak konsentrasi plasma pada individu sehat, dengan dosis 5 µg/kg/hari, bertahan selama 24 jam.[3,15,16,20]

Absorpsi Injeksi Intravena:

Puncak konsentrasi plasma pada individu sehat, dengan dosis 5 µg/kg/hari, bertahan selama lebih dari 8 jam. Bioavailabilitas absolut sekitar 30%.[3,15,16,20]

Distribusi

Volume distribusi obat lenograstim (Vd area) mencapai 52 ± 5 mL/kgBB. Apparent volume distribusi (Vdss) sekitar 1 L/kgBB, dengan waktu residu rerata mendekati 7 jam setelah pemberian secara subkutan maupun intravena.[3,15,16]

Metabolisme

Mekanisme biotransformasi obat lenograstim belum dapat dipahami sepenuhnya. Lenograstim mengalami biotransformasi di hepar menjadi peptida. Beberapa studi terbaru menunjukkan bahwa obat ini mengalami mekanisme degradasi oleh enzim hepatik dan enzim proteolitik seperti halnya degradasi pada neutrofil matur.[1,3,15]

Eliminasi

Sekitar 1% obat lenograstim diekskresikan melalui urin dalam bentuk obat yang tidak berubah atau senyawa utuh. Rendahnya kadar obat lenograstim yang diekskresikan ginjal disebabkan oleh adanya biotransformasi lenograstim menjadi peptida.[1,3,15]

Tidak terdapat perbedaan waktu paruh eliminasi obat lenograstim pada individu sehat dan pasien kanker. Waktu paruh eliminasi (t½β) lenograstim injeksi subkutan adalah 2,3−3,3 jam pada individu sehat, dan 2,8−7,5 jam pada pasien kanker. Sedangkan t½β pemberian intravena adalah 0,8−2,1 jam pada individu sehat, dan 1,1−4,0 jam pada pasien kanker.[3,15,16]

Klirens plasma dari lenograstim meningkat 3 kali lipat, yaitu dari 50 menjadi 150 mL/menit selama pemberian dosis ulangan melalui injeksi subkutan.[3,15,16]

Toksisitas

Sebuah studi toksisitas yang dilakukan oleh Lee et al, pada tikus yang diberikan injeksi intravena lenograstim 1000 μg/kgBB/hari selama 4 minggu, menunjukkan gejala klinis edema pada tungkai dan peningkatan ukuran limpa pada temuan necropsy. Pada pemeriksaan histopatologi, ditemukan peningkatan erythroid dan hematopoiesis ekstramedular myeloid pada limpa. Pemberian lenograstim pada manusia dengan dosis hingga 40 μg/kgBB/hari tidak dikaitkan dengan efek toksisitas, kecuali timbulnya efek samping myalgia dan arthralgia.[1,24] 

Referensi

1. Kang J. Hong JY. Yoon DH. et al. Pharmacokinetic and pharmacodynamic study of lenograstim for hematopoietic stem cell mobilization: a prospective randomized study for optimal apheresis. The Journal of AABB. 2019; 0(0): 1-8 doi:10.1111/trf.15265
3. Drug Information: Lenograstim Concise Prescribing Info. MIMS. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/lenograstim?mtype=generic
10. Uddin S. Russel P. Farrell M. et al. Use of biosimilar filgrastim compared with lenograstim in autologous haematopoietic stem-cell transplant and in sibling allogeneic transplant. Ther Adv Hematol. 2015; 6(2):53–60 DOI: 10.1177/2040620714565962
11. Mickiene G. Dalgediene I. Zvirblis G. et al. Human granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF)/stem cell factor (SCF) fusion proteins: design, characterization and activity. PeerJ. 2020;0(0): 1-23 DOI 10.7717/peerj.9788
12. Wang Y. Chen L. Liu F. et al. Efficacy and tolerability of granulocyte colony-stimulating factors in cancer patients after chemotherapy: A systematic review and Bayesian network metaanalysis. Scientific Reports.2019;9(15374): 1-12 https://doi.org/10.1038/s41598-019-51982-4
13. Gokgoz Z. Does platelet/ lymphocyte ratio a predictor of CD34+ peripheral blood stem cell yield in the healthy donors mobilized with GCSF?. Jurnal Teknologi Laboratorium. 2020;9(1); 115-120 DOI: 10.29238/teknolabjournal.v9i1.209
14. Roberts AG. Johnston EV. Shien JH. et al. Fully Synthetic Granulocyte Colony-Stimulating Factor (G-CSF) Enabled by Isonitrile-Mediated Coupling of Large, Side-Chain Unprotected Peptides. Journal of the American Chemical Society. 2015;9(0): 1-10 DOI: 10.1021/jacs.5b08754
15. DrugBank: Lenograstim. 2021. https://go.drugbank.com/drugs/DB13144
16. MEDSAFE:New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. 2019. https://www.medsafe.govt.nz/Profs/Datasheet/g/Granocyteinj.pdf
24. Lee BJ. Lee K. Choe K. et al. Four-Week Repeated Intravenous Dose Toxicity and Toxicokinetic Study of TS-DP2, a Novel Human Granulocyte Colony Stimulating Factor in Rats. Toxicol. Res. 2015; 31(4):371-392 doi:http://dx.doi.org/10.5487/TR.2015.31.4.371

Pendahuluan Lenograstim
Formulasi Lenograstim

Artikel Terkait

  • Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
    Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift to the Left pada Neutrofil
  • Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
    Pengaruh Usia Donor Transplantasi Sel Punca Hemopoietik pada Kasus Leukemia Akut
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibuat 29 Agustus 2024, 08:36
Terapi bronkopneumonia pada pasien ALL/acute lymphoid leukimia
Oleh: Anonymous
0 Balasan
Alo dokter Izin bertanya dok, untuk kasus bronkopneumonia pada pasien ALL apakah tatalaksananya sama seperti bronkopneumonia biasa? Kemudian apabila anak...
Anonymous
Dibalas 24 Oktober 2023, 19:02
Membedakan pasien CML fase krisis dengan AML
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dok, izin bertny dok pasien CML fase krisis blas bagaimana membedakan dg AML dan apa terapinya?
Anonymous
Dibalas 16 Februari 2023, 09:23
Bisitopenia et leukositosis dengan curiga AIHA
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Saya mendapatkan laki laki usia 59thn pre-op hernia inguinalis, ternyata hasil lab didapatkan seperti ini. Klinis splenomegali schufner 2-3. Pemeriksaan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.