Pengawasan Klinis Lorazepam
Pengawasan klinis lorazepam yang perlu dilakukan adalah memantau kondisi pernapasan, status kardiovaskular, kesadaran dan tanda vital. Lorazepam dapat menyebabkan hipersedasi, hipotensi, dan depresi pernapasan, terutama jika diberikan secara intravena. Lakukan pengawasan ketat selama penyuntikan, 5-15 menit setelah penyuntikan, serta sebelum dilakukan dosis ulangan.
Apabila digunakan dalam jangka panjang, lakukan pengawasan terhadap tanda-tanda adiksi dan penyalahgunaan obat. Saat obat akan dihentikan, lakukan pemantauan untuk gejala putus obat.[6]
Lorazepam dimetabolisme di hepar dan dieliminasi melalui ginjal. Maka, pada penggunaan jangka panjang harus dilakukan pengawasan berkala pada hitung darah lengkap, kadar bilirubin, fungsi ginjal, fungsi hepar, dan kadar lactate dehydrogenase (LDH).[1,6]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri