Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Alergi Makanan general_alomedika 2024-08-26T09:48:45+07:00 2024-08-26T09:48:45+07:00
Alergi Makanan
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Alergi Makanan

Oleh :
dr. Paulina Livia Tandijono
Share To Social Media:

Epidemiologi alergi makanan di dunia adalah sekitar 10%, dan terus meningkat. Anak-anak lebih sering mengalami alergi makanan daripada orang dewasa. Alergi makanan yang paling sering dijumlah adalah terhadap susu sapi, yaitu sekitar 2,5%. Biasanya, alergi terhadap susu dan telur akan hilang pada usia sekolah, tetapi alergi terhadap kacang-kacangan dan makanan laut tetap menetap seumur hidup.

Global

Alergi makanan merupakan masalah kesehatan serius yang cukup sering terjadi, terutama di negara maju. Prevalensi alergi makanan secara global diperkirakan mencapai 10%, dan terus meningkat dalam 2–3 dekade terakhir.[1]

Prevalensi alergi makanan sesungguhnya sulit untuk diketahui secara pasti, sebab baku emas pemeriksaan alergi makanan adalah dengan controlled food challenge, yang hanya dapat dikerjakan pada pusat kesehatan khusus. Makanan tersering yang menyebabkan alergi berat, antara lain kacang tanah, kacang pohon (tree nuts), ikan, makanan laut bercangkang, seafood, telur, susu, gandum, kedelai, dan biji-bijian.[1]

Anak-anak lebih sering mengalami alergi makanan dibandingkan orang dewasa, dengan prevalensi 8% dan 3,7%. Anak laki-laki lima kali lebih rentan mengalami alergi makanan dibandingkan anak perempuan. Sementara pada dewasa, perempuan justru lebih sering mengalami alergi dengan rasio 2:1. Pada anak-anak alergi yang paling ditemukan adalah terhadap susu sapi, yaitu 2,5%.[3,5]

Pada anak-anak, alergi terhadap susu dan telur dapat hilang di usia sekolah. Namun, jika menderita alergi terhadap kacang tanah, kacang-kacangan lain, atau makanan laut, biasanya alergi akan bertahan seumur hidup.[5,6]

Indonesia

Epidemiologi alergi makanan di Indonesia secara nasional belum ada. Namun, sebuah studi epidemiologi di Surabaya mendapatkan prevalensi atopik pada anak-anak usia sekolah sebesar 61%.[14]

Riwayat atopik, terutama dermatitis atopik merupakan faktor risiko terjadinya alergi. Hal ini diakibatkan oleh gangguan fungsi sawar kulit pada penderita dermatitis atopik. Alergen makanan yang masuk melalui kulit yang luka atau digaruk dapat menyebabkan gangguan toleransi makanan di saluran pencernaan.[1,14]

Mortalitas

Alergi makanan merupakan penyebab reaksi anafilaksis yang paling sering. Studi tahun 2020 di Inggris mendapatkan angka perawatan di rumah sakit akibat anafilaksis karena alergi makanan adalah 4,04 per 10.000 populasi per tahun. Kematian akibat anafilaksis terkait alergi makanan berkisar antara 0,2–0,3%. Reaksi anafilaksis berpotensi menyebabkan kematian, akibat edema laring, bronkospasme irreversible, hipotensi refrakter, atau kombinasi gejala.[5,15]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Renz H, Allen KJ, Sicherer SH, Sampson HA, Lack G, Beyer K, Oettgen HC. Food allergy. Nat Rev Dis Primers. 2018 Jan 4;4:17098. doi: 10.1038/nrdp.2017.98.
3. Ho MH, Wong WH, Chang C. Clinical spectrum of food allergies: a comprehensive review. Clin Rev Allergy Immunol. 2014 Jun;46(3):225-40. doi: 10.1007/s12016-012-8339-6 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23229594
5. Sicherer SH. Food Allergies. Medscape. 2020 https://emedicine.medscape.com/article/135959-overview#a5
6. Lopez CM, Yarrarapu SNS, Mendez MD. Food Allergies. StatPearls. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482187/
15. Baseggio Conrado A, Ierodiakonou D, Gowland M H, Boyle R J, Turner P J. Food anaphylaxis in the United Kingdom: analysis of national data, 1998-2018 BMJ 2021; 372 :n251 doi:10.1136/bmj.n251
16. Burks W. Patient education: Food allergy symptoms and diagnosis (Beyond the Basics). UpToDate. 2022 https://www.uptodate.com/contents/food-allergy-symptoms-and-diagnosis-beyond-the-basics/print

Etiologi Alergi Makanan
Diagnosis Alergi Makanan

Artikel Terkait

  • Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak
    Peran Formula Hidrolisat Parsial terhadap Pencegahan Alergi pada Anak
  • Pengaruh Sectio Caesarea Terhadap Prevalensi Alergi Anak
    Pengaruh Sectio Caesarea Terhadap Prevalensi Alergi Anak
  • Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
    Efek Berbahaya MSG bagi Kesehatan
  • Membedakan Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan
    Membedakan Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan
  • Omalizumab untuk Penanganan Berbagai Alergi Makanan
    Omalizumab untuk Penanganan Berbagai Alergi Makanan

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 April 2024, 08:11
Bagaimana prosedur desensitisasi alergi makanan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Untuk pasien alergi makanan, bagaimana prosedur desensitisasi yang bisa dilakukan sendiri dan relatif tidak beresiko tinggi?Saya ada pasien yang alergi nya...
Anonymous
Dibalas 25 Mei 2023, 11:05
Pemeriksaan IgG food sensitivity
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodokter, izin bertanya. Wanita muda dengan keluhan muncul jerawat dan gangguan pencernaan seperti bab cair setelah konsumsi keju atau susu. Pasien ini...
Anonymous
Dibalas 19 Januari 2022, 13:15
Cara membedakan alergi dan intoleransi makanan - Anak Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.ABagaimanakah cara membedakan anak yang mengalami alergi makanan dan intoleransi makanan? Terima kasih dok.

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.