Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Dry Eye Syndrome general_alomedika 2023-07-11T11:02:33+07:00 2023-07-11T11:02:33+07:00
Dry Eye Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Dry Eye Syndrome

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi kesehatan dry eye syndrome atau keratokonjungtivitis sicca bertujuan agar pasien dapat mematuhi terapi, sehingga gejala tidak memburuk. Upaya pencegahan dry eye syndrome dilakukan dengan menghindari faktor-faktor risiko.

Edukasi Pasien

Edukasi bagi pasien dry eye syndrome (DES) dapat ditujukan untuk menjelaskan perjalanan penyakit, yaitu gejala awal yang relatif ringan, seperti iritasi, sensasi mata berpasir, mata berair, serta mata merah dan nyeri. Jika DES semakin berat, dapat muncul gangguan tajam penglihatan.

Edukasi juga diperlukan agar pasien mematuhi pengobatan. Pasien perlu diedukasi untuk menggunakan artificial tears secara teratur, meskipun mata sudah tidak bergejala. Jangan menunggu hingga mata terasa tidak nyaman. Saat mulai menggunakan artificial tears, gunakan setiap 1–2 jam sekali selama 2 minggu, lalu kurangi frekuensi penggunaan dan perhatikan apakah gejala muncul kembali.

Pasien juga dapat melakukan kompres hangat pada kelopak mata. Kompres dilakukan sebelum tidur dan saat bangun tidur, selama 5 menit atau lebih. Mata juga sebaiknya dibersihkan menggunakan air hangat atau pembersih kelopak mata atau sampo bayi.

Pasien juga sebaiknya memahami bahwa DES merupakan penyakit kronis, yang dapat mengalami eksaserbasi. Oleh sebab itu, sebaiknya faktor risiko pencetus gejala diidentifikasi, misalnya akibat penggunaan lensa kontak jangka panjang, konsumsi antihistamin, seperti difenhidramin dan loratadine, atau karena kondisi medis, misalnya sindrom Sjogren.[2,4,8,23]

Edukasi pasien untuk mengistirahatkan mata setelah 20 menit melihat ke layar selama 20 detik dengan melihat jauh pada jarak 20 kaki. Hal ini dapat dilakukan untuk mengurangi gejala DES.

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan DES meliputi faktor risiko terkait lingkungan dan perilaku yang dapat diubah. Jika mata terkena kipas angin, air conditioner, atau pemanas ruangan, maka gejala DES dapat memburuk. Pastikan posisi duduk atau berbaring tidak langsung terpapar alat-alat tersebut.

Jika memungkinkan, pasien sebaiknya menghindari kondisi lingkungan yang lebih kering, misalnya padang pasir, pesawat, atau tempat yang tinggi (high altitudes). Bila banyak beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya menggunakan kacamata hitam untuk menghindari angin dan sinar matahari. Penggunaan humidifier untuk meningkatkan kelembapan ruangan dapat mengurangi jumlah air mata yang mengalami evaporasi.

Kebiasaan menggunakan alat-alat elektronik, seperti televisi dan komputer, juga dapat menyebabkan pasien lebih jarang berkedip sehingga terjadi evaporative dry eye disease. Pasien sebaiknya disarankan untuk mengistirahatkan mata secara berkala ketika menggunakan alat-alat elektronik.

Selain itu, pasien juga dapat diedukasi tentang konsumsi asam lemak esensial, yaitu omega 3 yang dapat membantu meredakan gejala DES. Sumber makanan omega 3, antara lain flaxseed, kacang kedelai, minyak canola, chia seeds, dan kacang walnut. Kebutuhan air cukup harus dicukupi, dengan cara mengonsumsi 8–10 gelas/hari.

Deteksi dini penyakit yang mendasari, seperti sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis, dan gangguan tiroid sangat penting, sehingga penatalaksanaan dapat dilakukan secara dini dan adekuat sebelum timbul komplikasi pada mata.[2,4,24]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Golden MI, Meyer JJ, Patel BC. Dry Eye Syndrome. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470411/
4. Chiang TTS. Dry Eye Disease (Keratoconjunctivitis Sicca). Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/1210417-overview#a1
8. Kaur, DOS., Larsen, DOH., and Nattis, DOA. “Primary Care Approach to Eye Conditions”. Osteopathic Family Physician, Vol. 11, no. 2, Apr. 2019, https://ofpjournal.com/index.php/ofp/article/view/581.
23. Sjogren’s Foundation. Simple Solutions for Dry Eye. 2022 https://www.sjogrens.org/sites/default/files/inline-files/Dry%20Eye%20Patient%20Education%20Sheet.pdf
24. American Optometric Association. Dry eye. 2022 https://www.aoa.org/healthy-eyes/eye-and-vision-conditions/dry-eye?sso=y#:~:text=Dry%20eye%20is%20a%20condition,problem%2C%20particularly%20in%20older%20adults.

Prognosis Dry Eye Syndrome

Artikel Terkait

  • Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
    Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
  • Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
    Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
  • Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
    Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
  • Varenicline Nasal Spray Sebagai Terapi Dry Eye Syndrome
    Varenicline Nasal Spray Sebagai Terapi Dry Eye Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Oktober 2024, 07:33
Pemberian obat tetes mata untuk dry eye syndrome anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya TS, sebenarnya cendo lyters itu apakah diperbolehkan diberikan pada anak dibawah 6 tahun? Mohon asupannya TS 🙏
Anonymous
Dibalas 11 Agustus 2023, 08:06
Dry eyes pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Malam dok,Saya beberapa kali mendapatkan pasien Anak dgn keluhan sering kucek mata sejak 2 hari. Keluhan gatal dan perih tidak dijawab (blm kooperatif)...
dr. Ramadhan Harya Puja Kusuma
Dibalas 31 Maret 2023, 21:27
Mata merah, disertai rasa gatal dan mengganjal di bagian kanan
Oleh: dr. Ramadhan Harya Puja Kusuma
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, saya menemukan kasus tn x 30th dengan keluhan mata merah, disertai rasa gatal dan mengganjal di bagian kananMata berair tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.