Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Dry Eye Syndrome general_alomedika 2025-01-13T13:34:20+07:00 2025-01-13T13:34:20+07:00
Dry Eye Syndrome
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Dry Eye Syndrome

Oleh :
dr.Saphira Evani
Share To Social Media:

Etiologi dry eye syndrome atau keratokonjungtivitis sicca diduga diakibatkan 3 hal, yaitu faktor okular, penyakit sistemik, dan penyebab iatrogenik, seperti obat-obatan atau karena operasi.

Etiologi

Penyebab dry eye syndrome (DES) adalah multifaktorial. Namun, paling sering dihubungkan dengan 3 etiologi ini, yaitu gangguan pada mata, penyakit sistemik, dan iatrogenik.

Gangguan pada Mata

Beberapa gangguan pada mata dapat menyebabkan terjadinya refleks hiposekresi air mata, antara lain keratitis neurotrofik, keratitis akibat virus herpes simpleks atau herpes zoster, pengguna lensa kontak jangka panjang, serta karena kerusakan nervus kranialis VII.

Disfungsi kelenjar Meibom menyebabkan peningkatan evaporasi air mata. Selain itu, penyakit kulit pada kelopak mata misalnya rosacea atau dermatitis atopik juga dihubungkan dengan DES. Menurunnya frekuensi berkedip juga dapat menyebabkan DES, misalnya pada pasien penyakit Parkinson.[2,4,7]

Penyakit Sistemik

Penyakit autoimun yang menyerang jaringan ikat, misalnya sindrom Sjogren, rheumatoid arthritis and lupus dikaitkan dengan terjadinya DES. Penyakit tiroid, defisiensi vitamin A, sindrom Stevens-Johnson juga dapat menyebabkan DES.

Beberapa penyakit dapat menyebabkan defisiensi kelenjar lakrimal yang mengganggu produksi air mata. Beberapa penyakit tersebut, antara lain sarkoidosis, limfoma, amiloidosis, acquired immunodeficiency syndrome (AIDS), dan trakoma.[2,4,7]

Iatrogenik

Berbagai obat-obatan dapat mengganggu produksi air mata, di antaranya antihistamin, seperti difenhidramin dan loratadine, penghambat beta, misalnya metoprolol dan propranolol, antikolinergik, seperti atropin, obat antiparkinson, misalnya levodopa, isotretinoin, serta diuretik, misalnya hydrochlorothiazide.

Penggunaan tetes mata glaukoma, atau tetes mata yang mengandung bahan pengawet, seperti benzalkonium chloride, juga dapat mengganggu produksi air mata. Tindakan operatif, misalnya ablasi kelenjar lakrimal, operasi katarak, keratoplasti, dan operasi pada kelopak mata juga dapat menyebabkan DES.[2,4,7]

Faktor Risiko

Beberapa faktor risiko lainnya berhubungan dengan dry eye syndrome, antara lain usia lebih lanjut, jenis kelamin perempuan, kurangnya kelembapan udara lingkungan, paparan terhadap asap dan debu, serta perubahan pada konjungtiva, misalnya akibat pterygium dan pinguecula.

Menatap terus menerus sehingga kurang berkedip, misalnya saat menonton televisi atau membaca, penggunaan tetes mata yang mengandung bahan pengawet, diabetes mellitus, dan infeksi human immunodeficiency virus (HIV) juga meningkatkan risiko terkena DES.[2,4,5,7]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

2. Golden MI, Meyer JJ, Patel BC. Dry Eye Syndrome. StatPearls Publishing. 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470411/
4. Chiang TTS. Dry Eye Disease (Keratoconjunctivitis Sicca). Medscape. 2022 https://emedicine.medscape.com/article/1210417-overview#a1
5. Aggarwal S, Galor A. What's new in dry eye disease diagnosis? Current advances and challenges. F1000 Research. 2018;7:1952. https://doi.org/10.12688/f1000research.16468.1.
7. Pflugfelder SC, de Paiva CS. The pathophysiology of dry eye disease: What we know and future directions for research. AAO. Ophthalmology. 2017;124:S4-S13. http://dx.doi.org/10.1016/j.ophtha.2017.07.010

Patofisiologi Dry Eye Syndrome
Epidemiologi Dry Eye Syndrome

Artikel Terkait

  • Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
    Migraine dan Risiko Dry Eye Syndrome
  • Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
    Peraturan 20-20-20 untuk Menjaga Kesehatan Mata
  • Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
    Bukti Ilmiah Pemberian Air Mata Buatan untuk Sindrom Mata Kering
  • Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
    Vitamin D untuk Manajemen Dry Eye Syndrome di Masa Pandemi COVID-19
  • Varenicline Nasal Spray Sebagai Terapi Dry Eye Syndrome
    Varenicline Nasal Spray Sebagai Terapi Dry Eye Syndrome

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Oktober 2024, 07:33
Pemberian obat tetes mata untuk dry eye syndrome anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya TS, sebenarnya cendo lyters itu apakah diperbolehkan diberikan pada anak dibawah 6 tahun? Mohon asupannya TS 🙏
Anonymous
Dibalas 11 Agustus 2023, 08:06
Dry eyes pada anak
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Malam dok,Saya beberapa kali mendapatkan pasien Anak dgn keluhan sering kucek mata sejak 2 hari. Keluhan gatal dan perih tidak dijawab (blm kooperatif)...
dr. Ramadhan Harya Puja Kusuma
Dibalas 31 Maret 2023, 21:27
Mata merah, disertai rasa gatal dan mengganjal di bagian kanan
Oleh: dr. Ramadhan Harya Puja Kusuma
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya, saya menemukan kasus tn x 30th dengan keluhan mata merah, disertai rasa gatal dan mengganjal di bagian kananMata berair tidak...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.