Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Cannabis Use Disorder general_alomedika 2024-05-29T19:35:36+07:00 2024-05-29T19:35:36+07:00
Cannabis Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Cannabis Use Disorder

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Penatalaksanaan cannabis use disorder atau penyalahgunaan ganja dilakukan sesuai dengan manifestasi klinis, usia pasien, dan ada tidaknya substance use disorder lainnya. Pemberian medikamentosa bersifat suportif, terutama diberikan pada fase akut. Selanjutnya, tata laksana psikiatri diperlukan untuk membantu pasien berhenti menggunakan ganja.[1,3,8]

Tata Laksana Akut

Pada tata laksana akut, prinsip penanganan kegawatdaruratan harus dilakukan, termasuk penilaian jalan napas, pernapasan, dan pencegahan terjadinya aspirasi pada pasien. Jika pasien mengalami penurunan kesadaran, singkirkan penyebab penurunan kesadaran lainnya, misalnya cedera otak traumatik atau gangguan elektrolit.

Lakukan penatalaksanaan yang sesuai dengan identifikasi kegawatdaruratan yang terjadi, misalnya resusitasi jantung paru untuk pasien dengan henti jantung. Pasien gaduh gelisah, baik dengan atau tanpa gejala psikosis, dapat diberikan benzodiazepine, misalnya diazepam 5 mg sehari.[3,8]

Medikamentosa

Sampai saat ini belum ada terapi farmakologis yang efektif untuk cannabis use disorder. Studi oleh Levin et al menggunakan dronabinol sebagai terapi untuk penyalahgunaan ganja. Dosis dronabinol 20 mg sebanyak 2 kali sehari diberikan kepada 156 orang dengan penyalahgunaan ganja secara double-blind dan placebo controlled, selama 12 minggu. Namun, studi ini menunjukkan hasil yang kurang signifikan.[20]

Medikamentosa dapat dipertimbangkan sebagai terapi simtomatik untuk mengatasi gejala withdrawal pasien. Obat yang dapat digunakan adalah:

  • Gangguan tidur, gelisah, iritabilitas: benzodiazepine

  • Nyeri perut: hiosin

  • Nyeri kepala atau nyeri lainnya: paracetamol, obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
  • Mual: promethazine, metoclopramide[1,20]

Dokter harus berhati-hati terhadap kemungkinan terjadinya benzodiazepine use disorder.  Lakukan tindakan pencegahan, yaitu berikan edukasi mengenai penggunaan yang aman serta batasi peresepan hanya untuk jangka pendek, yaitu 2‒4 minggu.[1,20]

Terapi Suportif

Terapi suportif pada penyalahgunaan ganja adalah terapi perilaku. Terapi perilaku yang disarankan adalah cognitive behavioural therapy (CBT), motivational enhancement therapy (MET), dan contingency management (CM). Beberapa studi juga melaporkan bahwa deep brain stimulation atau DBS dapat digunakan untuk terapi gangguan penyalahgunaan zat, tetapi hal ini perlu diteliti lebih lanjut.

Cognitive Behavioural Therapy

Cognitive behavioural therapy (CBT) berfokus dengan mengajarkan orang yang ketergantungan untuk memiliki keahlian yang relevan, untuk dapat membuatnya berhenti dan mencegah kekambuhan. Pasien diajarkan untuk dapat menganalisis penggunaan ganja dan cara untuk dapat menghindari keinginan untuk menggunakan ganja.

CBT biasa dilakukan selama 45‒60 menit setiap minggu, dalam bentuk individu atau berkelompok.[21-23]

Motivational Enhancement Therapy

Motivational enhancement therapy (MET) adalah pendekatan konseling yang membantu individu untuk mengatasi masalah yang terlibat dalam perawatan dan menghentikan penggunaan obat. Pendekatan ini bertujuan untuk membangkitkan dengan cepat perubahan motivasional dalam diri. MET dilaporkan sukses untuk membantu orang dengan penyalahgunaan ganja ketika dikombinasikan dengan CBT.[21-23]

Contingency Management

Pada terapi contingency management (CM), sebuah perilaku diubah dengan menerapkan reward untuk setiap perubahan perilaku yang dilakukannya (reward and reinforced). Dengan terapi ini diharapkan terjadi perubahan perilaku yang bersifat sukarela. CM umumnya digunakan sebagai terapi perilaku adjuvan. Walau demikian, studi menemukan bahwa penggunaan metode ini  tidak menunjukkan hasil perbedaan yang signifikan dibandingkan dengan CBT saja.[21-23]

Rawat Inap untuk Cannabis Withdrawal

Pasien cannabis withdrawal yang gagal diterapi rawat jalan, dipertimbangkan untuk dirawat inap selama 1‒2 minggu. Rawat ini bertujuan untuk memonitor dan mengatasi gejala withdrawal pasien, serta untuk menjauhkan pasien dari sumber ganja dan memberikan dukungan psikososial pada pasien. Rawat inap juga dapat dipertimbangkan pada kondisi:

  • Pasien memiliki gangguan psikiatri, seperti schizophrenia atau gangguan bipolar

  • Riwayat kekerasan atau agresi berat
  • Memiliki ketergantungan beberapa obat sekaligus[8]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Patel J, Marwaha R. Cannabis Use Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538131/
3. Russo L. Cannabinoid poisoning. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/833828-overview
8. New South Wales Ministry of Health. Mental Health, alcohol and other drugs directorate. Australia. 2012 : 54
20. Levin FR, Mariani JJ, Brooks DJ, et al. Drug and alcohol dependence. 2011; 116:142-150
21. Budney AJ, Roffman R, et al. Marijuana dependence and its treatment. Addiction science & clinical practice. 2007; 4(1): 4-16
22. Petry NM. Contingency management : what it is and why psychiatrists should want to use t. Psychiatrist. 2011 ; 35(5) : 161-163
23. Carroll KM, Nich C, et al. Combining cognitive behavioral therapy and contingency management to enhance their effects in treating cannabis dependence: less can be more, more or less. Addiction. 2012 Sep;107(9):1650-9. doi: 10.1111/j.1360-0443.2012.03877.x.

Diagnosis Cannabis Use Disorder
Prognosis Cannabis Use Disorder

Artikel Terkait

  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
    Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 4 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.