Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Cannabis Use Disorder general_alomedika 2022-11-07T14:11:07+07:00 2022-11-07T14:11:07+07:00
Cannabis Use Disorder
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Cannabis Use Disorder

Oleh :
dr. Diana Atmaja
Share To Social Media:

Patofisiologi cannabis use disorder atau penyalahgunaan ganja berhubungan dengan sifat ganja sebagai golongan obat psikotropika yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.[1,6]

Metabolisme Ganja

Kanabinoid yang terdapat pada kanabis atau ganja memiliki komponen yang dapat mengaktifkan reseptor kanabinoid 1 (CB1) atau kanabinoid 2 (CB2). Delta -9- tetrahydrocannabinol (THC) diketahui sebagai komponen yang paling aktif, THC secara potensial dapat mengaktifkan G protein-coupled reseptor kanabinoid CB1 dan modulasi reseptor CB2.

Sementara itu istilah kanabidiol digunakan pada  zat yang tidak aktif pada kanabis (nonpsikoaktif). Setelah dikonsumsi, THC melalui proses metabolisme menjadi metabolit inaktif (8-11-DIOH-THC) dan metabolit aktif (11-OH-delta-9-THC).

Efek Delta-9-THC

Delta-9-THC dipercaya memiliki efek pada otak melalui reseptor CB1. Densitas tinggi dari reseptor CB1 ditemukan pada korteks serebral (terutama frontal), basal ganglia, serebelum, korteks anterior cingulate, dan hipokampus. Stimulasi pada reseptor ini menyebabkan pelepasan monoamin dan amino acid neurotransmitter.

THC dapat mengubah fungsi dari hipokampus dan korteks oribofrontal (area yang mengatur pembentukan memori baru dan fokus perhatian). Menggunakan kanabis membuat seseorang terganggu konsentrasi berpikir dan kemampuan mengerjakan tugas yang sulit. THC juga mengganggu fungsi dari serebelum dan basal ganglia sehingga terjadi gangguan keseimbangan, postur tubuh, koordinasi dan waktu reaksi.[1,6]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Patel J, Marwaha R. Cannabis Use Disorder. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538131/
6. Curran HV, Freeman TP, et al. Keep of the grass? Cannabis, cognition and addiction. Nature Reviews Neuroscience. 2016;17: 293-303

Pendahuluan Cannabis Use Disorder
Etiologi Cannabis Use Disorder

Artikel Terkait

  • Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
    Deteksi dan Manajemen Dini Substance Use Disorder oleh Dokter Layanan Primer
  • Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
    Risiko Menggunakan Kannabinoid Sintetik
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 19:30
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 5 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.