Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Delirium general_alomedika 2022-07-01T09:53:56+07:00 2022-07-01T09:53:56+07:00
Delirium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Delirium

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Edukasi dan promosi mengenai delirium sebaiknya difokuskan pada hal-hal yang bisa memicu timbulnya delirium, khususnya pada pasien dengan risiko tinggi. Edukasi juga dilakukan terkait langkah pencegahan dan prognosis jangka panjang.[1]

Edukasi Pasien dan Keluarga

Edukasi pada pasien dan keluarga mencakup faktor risiko untuk delirium, baik faktor predisposisi dan faktor pemicu delirium. Pasien dan keluarga sebaiknya mengetahui bahwa faktor-faktor ini bisa ditangani lebih awal untuk mencegah terjadinya delirium. Edukasikan kepada keluarga cara berinteraksi dengan pasien saat pasien mengalami disorientasi dan tegaskan bahwa keluarga memegang peran penting untuk bisa mengembalikan fungsi pasien.[7]

Keluarga berperan penting dalam tata laksana delirium, termasuk untuk menjaga pasien secara intensif, terlibat dalam proses reorientasi, serta menyemangati pasien untuk Kembali mandiri.

Pasien dan keluarga juga perlu diedukasi mengenai sequelae delirium, khususnya pada pasien lansia, yang bisa menimbulkan gangguan kognitif atau bahkan memicu timbulnya dementia.[3,10]

Upaya Pencegahan

Pencegahan delirium dimulai dari identifikasi pasien yang berisiko dan meminimalisasi faktor-faktor yang bisa memicu timbulnya delirium. Skrining faktor risiko dan diagnosis yang lebih bisa menurunkan tingkat keparahan dan durasi delirium.[1]

Tindakan yang perlu dilakukan pada pasien yang berisiko adalah:

  • Masalah medis akut harus segera ditangani
  • Tindakan dan strategi untuk reorientasi dan sebaiknya melibatkan anggota keluarga
  • Dorong untuk mobilisasi bila memungkinkan dan bed rest lama sebaiknya dihindari
  • Manajemen obat, terutama menghindari atau mengurangi penggunaan benzodiazepine seperti alprazolam dan diazepam, serta antikolinergik seperti scopolamine dan disopyramide
  • Optimasi nutrisi dan regulasi cairan[1,17]

Pencegahan Delirium Pasca Operasi

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ketamine dan dexmedetomidine intraoperatif bisa menurunkan kejadian delirium, perbaikan neurokognitif yang lebih baik pasca operasi, dan memperbaiki luaran nyeri perioperatif.[3,11] Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah delirium pasca operasi adalah

  • Menghindari penggunaan polifarmasi pada masa perioperatif
  • Menghindari puasa cairan pra operasi yang terlalu lama (> 6 jam)
  • Melakukan pemeriksaan geriatri yang komprehensif sebelum tindakan
  • Memberi manajemen nyeri adekuat[11]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Fitzpatrick S, Owen K. Postoperative Cognitive Disorders: Postoperative Delirium and Postoperative Cognitive Dysfunction. General Anaesthesia, 2018;6.
3. Vlisides P, Avidan M. Recent Advances in Preventing and Managing Postoperative Delirium. F1000Res 2019;8:607.
7. Marcantonio ER. Delirium in Hospitalized Older Adults. N Engl J Med 2017;377:1456–66.
10. Pereira JV, Aung Thein MZ, Nitchingham A, Caplan GA. Delirium in older adults is associated with development of new dementia: a systematic review and meta‐analysis. Int J Geriatr Psychiatry 2021;36:993–1003.
11. Jin Z, Hu J, Ma D. Postoperative delirium: perioperative assessment, risk reduction, and management. British Journal of Anaesthesia 2020;125:492–504.

Prognosis Delirium

Artikel Terkait

  • Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
    Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
  • Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
    Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
  • Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri
    Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri
  • Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium
    Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium
  • Pemanfaatan Antipsikotik pada Delirium Pasca Operasi
    Pemanfaatan Antipsikotik pada Delirium Pasca Operasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibuat 03 September 2024, 01:06
Delirium pada pasien dengan gangguan ginjal kronik
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
0 Balasan
Delirium adalah gangguan kesadaran dan fungsi kognitif yang berkembang secara cepat dan sering disebabkan oleh berbagai faktor medis atau lingkungan. Pada...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Agustus 2023, 09:29
Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Delirium adalah kondisi neurofisiologi akut yang sering ditemukan dalam setting rawat inap. Gangguan ini mempunyai onset akut dan cepat, serta...
dr.Tri Ratnawati
Dibuat 06 Agustus 2023, 19:17
Mnemonic "FAKTA" dalam delirium
Oleh: dr.Tri Ratnawati
0 Balasan
F= Fuktuatif--> gejala yang terjadi pada delirium bersifat naik turun atau fluktuatifA=Akut---> kondisi delirium terjadi secara akut K= Kondisi medis umum...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.