Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Delirium general_alomedika 2022-07-01T09:28:10+07:00 2022-07-01T09:28:10+07:00
Delirium
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Delirium

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ
Share To Social Media:

Delirium adalah kondisi konfusi akut yang bersifat fluktuatif, ditandai oleh adanya gejala inatensi, disorientasi, dan kesadaran yang fluktuatif. Hal ini biasanya terjadi karena adanya gangguan fungsi kognisi dan atensi otak. Delirium berhubungan dengan penurunan fungsi otak yang terjadi dengan cepat dan biasanya dipicu oleh penyakit-penyakit dengan keterlibatan sistemik, misalnya stroke atau ketoasidosis diabetik. Delirium biasanya reversible bila etiologi dan proses patofisiologi yang mendasarinya bisa diidentifikasi dan ditangani dengan baik.[1,2,3]

Delirium ditandai oleh adanya gangguan kesadaran, atensi, kognisi, dan persepsi yang berkembang secara akut, biasanya dalam jam sampai hari. Pasien bisa menjadi hiperaktif atau hipoaktif. Ada berbagai instrumen yang bisa digunakan untuk skrining delirium, namun diagnosis pasti ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis dalam ICD 11 atau DSM-5. Penegakan diagnosis dilakukan berdasarkan observasi terhadap pasien dan pemeriksaan status mental.[4,5–8]

Sumber: Lopolo, Depositphotos, 2015. Sumber: Lopolo, Depositphotos, 2015.

Penatalaksanaan diawali dengan identifikasi dan penanganan penyebab delirium. Penanganan delirium bisa dengan menggunakan pendekatan non-farmakoterapi maupun farmakoterapi. Farmakoterapi yang digunakan adalah antipsikotik, seperti haloperidol dan risperidone.[7,9]

Prognosis delirium adalah baik bila faktor etiologinya bisa diidentifikasi dan proses patofisiologi yang mendasari dapat ditangani dengan baik. Namun insidensi delirium berhubungan dengan peningkatan risiko mortalitas, gangguan fungsional, dan timbulnya berbagai komplikasi, misalnya perburukan gejala kognitif pada lansia dan mempercepat onset dementia.[4,10]

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Paulina Livia Tandijono

Referensi

1. Fitzpatrick S, Owen K. Postoperative Cognitive Disorders: Postoperative Delirium and Postoperative Cognitive Dysfunction. General Anaesthesia, 2018;6.
2. Cerveira CCT, Pupo CC, Santos SDS dos, Santos JEM. Delirium in the elderly: A systematic review of pharmacological and non-pharmacological treatments. Dement. neuropsychol. 2017;11:270–5.
3. Vlisides P, Avidan M. Recent Advances in Preventing and Managing Postoperative Delirium. F1000Res 2019;8:607.
4. Australian Commission on Safety and Quality in Health Care. Delirium Clinical Care Standard. 2021. https://www.safetyandquality.gov.au/sites/default/files/2021-09/delirium_clinical_care_standard_2021.pdf
5. APA. Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Arlington VA: American Psychiatric Publishing; 2013.
6. WHO. International Classification of Disease 11 for Mortality and Morbidity Statistic. 2019. https://icd.who.int/browse11/l-m/en
7. Marcantonio ER. Delirium in Hospitalized Older Adults. N Engl J Med 2017;377:1456–66.
8. Glynn K, McKenna F, Lally K, O’Donnell M, Grover S, Chakrabarti S, et al. How do delirium motor subtypes differ in phenomenology and contributory aetiology? a cross-sectional, multisite study of liaison psychiatry and palliative care patients. BMJ Open 2021;11:e041214.
9. Neufeld KJ, Needham DM, Oh ES, Wilson LM, Nikooie R, Zhang A, et al. Antipsychotics for the Prevention and Treatment of Delirium. Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ); 2019
10. Pereira JV, Aung Thein MZ, Nitchingham A, Caplan GA. Delirium in older adults is associated with development of new dementia: a systematic review and meta‐analysis. Int J Geriatr Psychiatry 2021;36:993–1003.

Patofisiologi Delirium

Artikel Terkait

  • Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
    Aspek Farmakologis Penanganan Delirium Hiperaktif pada Penyakit Parkinson
  • Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
    Kontroversi Benzodiazepin sebagai Tata Laksana Delirium
  • Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri
    Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Anestesi Pasca Operasi pada Geriatri
  • Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium
    Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium
  • Pemanfaatan Antipsikotik pada Delirium Pasca Operasi
    Pemanfaatan Antipsikotik pada Delirium Pasca Operasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibuat 03 September 2024, 01:06
Delirium pada pasien dengan gangguan ginjal kronik
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
0 Balasan
Delirium adalah gangguan kesadaran dan fungsi kognitif yang berkembang secara cepat dan sering disebabkan oleh berbagai faktor medis atau lingkungan. Pada...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 08 Agustus 2023, 09:29
Intervensi Nonfarmakologi untuk Mencegah Delirium - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO Dokter, Delirium adalah kondisi neurofisiologi akut yang sering ditemukan dalam setting rawat inap. Gangguan ini mempunyai onset akut dan cepat, serta...
dr.Tri Ratnawati
Dibuat 06 Agustus 2023, 19:17
Mnemonic "FAKTA" dalam delirium
Oleh: dr.Tri Ratnawati
0 Balasan
F= Fuktuatif--> gejala yang terjadi pada delirium bersifat naik turun atau fluktuatifA=Akut---> kondisi delirium terjadi secara akut K= Kondisi medis umum...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.