Pendahuluan Epistaksis
Epistaksis atau epistaxis merupakan perdarahan yang berasal dari rongga hidung atau nasofaring. Epistaxis merupakan kegawatdaruratan di bidang telinga hidung tenggorokan (THT) yang paling sering ditemui. Manifestasi klinis epistaxis sangat bervariasi, mulai dari perdarahan ringan hingga berat, dengan komplikasi seperti syok atau sumbatan jalan napas.
Kebanyakan epistaksis terjadi secara spontan dengan etiologi idiopatik. Namun, epistaksis juga dapat menjadi pertanda dari sebuah kelainan spesifik yang lebih serius. Hipertensi, gangguan koagulasi, serta karsinoma nasofaring merupakan beberapa contoh kondisi yang berkaitan dengan epistaksis.[1,2]
Kondisi kegawatdaruratan seperti sumbatan jalan napas dan syok harus ditangani terlebih dahulu sebelum melakukan proses diagnostik dan terapeutik lainnya. Anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada pasien epistaksisbertujuan untuk mengidentifikasi sumber perdarahan (epistaksis anterior atau posterior), tanda bahaya atau red flag epistaksis, dan etiologi epistaksis.[1,3]
Penatalaksanaan epistaksisdimulai dari tindakan konservatif sampai dengan pembedahan, tergantung pada lokasi sumber perdarahan dan tingkat keparahannya. Pasien juga perlu mendapat terapi yang spesifik sesuai etiologi epistaksis.[1-3]