Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Epistaksis general_alomedika 2023-04-05T08:44:44+07:00 2023-04-05T08:44:44+07:00
Epistaksis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Epistaksis

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Patofisiologi epistaksis adalah robekan pada lapisan mukosa dan pembuluh darah yang memvaskularisasi area hidung. Epistaxis diklasifikasikan menjadi epistaksis anterior dan posterior berdasarkan lokasi anatomis dari sumber perdarahan. Identifikasi sumber perdarahan pada epistaksis sangat penting, karena akan berpengaruh terhadap pemilihan tata laksana.[1]

Epistaxis Anterior

Sebanyak 90-95% kasus merupakan epistaksis anterior. Perdarahan pada epistaksis anterior umumnya berasal dari pleksus Kiesselbach, disebut juga sebagai Little area, yang terletak di bagian anterior septum hidung.[2,3]

Pleksus Kiesselbach merupakan sebuah anyaman pembuluh darah yang terdiri dari cabang terminal beberapa pembuluh darah yang memvaskularisasi rongga hidung, yaitu arteri etmoidalis anterior, arteri sfenopalatina, arteri palatina mayor, dan arteri labialis superior.[1,4]

Oleh karena terletak di sekitar pintu masuk rongga hidung, anastomosis pembuluh darah ini sangat rentan terhadap paparan suhu dan kelembapan ekstrem, serta sangat berpotensi mengalami trauma. Selain itu, area ini juga memiliki lapisan mukosa yang sangat tipis.[4]

Epistaxis Posterior

Epistaksis posterior berasal dari pembuluh darah pada area posterior rongga hidung. Beberapa pembuluh darah tersebut merupakan cabang dari arteri maksilaris interna, arteri sfenopalatina, arteri palatina descendens, dan arteri ethmoidalis posterior.[1]

Hanya 5-10% dari seluruh kasus saja yang termasuk dalam epistaksis posterior [3]. Epistaksis posterior umumnya terjadi pada individu dengan komorbid atau faktor predisposisi tertentu. Hipertensi, tumor, gangguan vaskular atau pembekuan darah, dan penggunaan obat-obatan yang memengaruhi proses koagulasi merupakan beberapa contoh kondisi yang berperan dalam terjadinya epistaxis posterior.[4]

Referensi

1. Womack JP, Jill K, Stabile MJ. Epistaxis: Outpatient Management. American Family Physician. 2018; 98(4): 240-245. PMID: 30215971.
2. Soto-Galindo GA, Trevi-o JL. Epistaxis diagnosis and treatment update: A review. Ann Otolaryngol Rhinol. 2017;4(4):1176.
3. Beck R, Sorge M, Schneider A, Dietz A. Current Approaches to Epistaxis Treatmentin Primary and Secondary Care. Dtsch Arztebl Int. 2018; 115: 12–22. DOI: 10.3238/arztebl.2018.0012
4. Tabassom A, Cho JJ. Epistaxis. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK435997/

Pendahuluan Epistaksis
Etiologi Epistaksis

Artikel Terkait

  • Efektivitas Asam Traneksamat Topikal untuk Epistaksis pada Pengguna Antiplatelet
    Efektivitas Asam Traneksamat Topikal untuk Epistaksis pada Pengguna Antiplatelet
  • Red Flag Epistaksis
    Red Flag Epistaksis
  • Peran Kauterisasi dalam Tata Laksana Epistaksis Anterior
    Peran Kauterisasi dalam Tata Laksana Epistaksis Anterior
  • Manfaat Asam Traneksamat dalam Manajemen Epistaksis
    Manfaat Asam Traneksamat dalam Manajemen Epistaksis
  • Antibiotik Profilaksis Tidak Diperlukan pada Pemasangan Tampon Anterior Hidung
    Antibiotik Profilaksis Tidak Diperlukan pada Pemasangan Tampon Anterior Hidung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 16:02
Penanganan apa yang tepat untuk epistaksis - THT the expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dr. Rano Sp. THT-KL untuk penanganan epistaksis anterior apa diperlukan pemberian cairan seperti epi, lidocain dan lainnya di bagian kapasnya...
Anonymous
Dibalas 22 Mei 2022, 12:57
Cara membuat tampon adrenalin dan lidokain
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Bagaimana cara membuat campuran larutan adrenalin 1/5000 dan lidokain 2% untuk mencari sumber perdarahan pada epistaksis...
Anonymous
Dibalas 19 Mei 2022, 11:47
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.