Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Epistaksis general_alomedika 2023-04-05T08:45:05+07:00 2023-04-05T08:45:05+07:00
Epistaksis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Epistaksis

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa epistaksis memiliki distribusi usia bimodal, dengan puncaknya pada usia 2–10 tahun dan >70 tahun. Epistaksis ditemukan lebih banyak pada populasi laki-laki dan lebih sering terjadi saat musim dingin.[1,2]

Global

Epistaksis merupakan kegawatan di bidang THT yang paling sering ditemukan, yang menjadi penyebab 1 di antara 200 kunjungan ke unit gawat darurat.[1] Sebanyak 60% populasi umum di dunia diperkirakan pernah mengalami setidaknya satu kali kejadian epistaksis dalam hidupnya. Namun, epistaksis umumnya dapat berhenti secara spontan. Hanya sekitar 10% orang dengan epistaksis yang mencari pengobatan medis, dan sekitar 5% pasien memerlukan rawat inap.[3,4]

Indonesia

Data mengenai prevalensi epistaksis di Indonesia masih sangat terbatas. Pada sebuah penelitian observasional di poliklinik THT-KL Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr. R.D. Kandou Manado didapatkan kasus epistaksis sebanyak 1.048 kasus selama periode Januari 2010–Desember 2012. Prevalensi epistaksis sama pada laki-laki dan perempuan.

Sebanyak 36,35% pasien epistaksis yang datang ke poliklinik merupakan kelompok usia 25–44 tahun, dengan mayoritas penyebab epistaksis adalah faktor sistemik (58,49%), seperti hipertensi, leukemia, sirosis hepatis.[7]

Mortalitas

Walaupun insidensi epistaksis cukup tinggi, kondisi ini sangat jarang menyebabkan kematian. Epistaksis hanya menyebabkan 4 dari total 2.400.000 juta kematian di Amerika.[4] Sebuah studi di Inggris mendapatkan bahwa luaran all-cause-mortality pasien dengan epistaksis dalam 30 hari pertama perawatan mencapai 3,4%.

Namun, hasil investigasi menunjukkan bahwa epistaksis bukanlah penyebab kematian secara langsung dan tidak ada satupun pasien epistaksis yang meninggal akibat syok hipovolemik atau syok hemoragik. Kematian yang berkaitan dengan epistaksis disebabkan oleh kondisi sistemik dan komorbid yang menyertainya. Pada pasien dengan penyakit sistemik, epistaksis merupakan faktor prognostik yang buruk.[8]

Referensi

1. Womack JP, Jill K, Stabile MJ. Epistaxis: Outpatient Management. American Family Physician. 2018; 98(4): 240-245. PMID: 30215971.
2. Soto-Galindo GA, Trevi-o JL. Epistaxis diagnosis and treatment update: A review. Ann Otolaryngol Rhinol. 2017;4(4):1176.
3. Beck R, Sorge M, Schneider A, Dietz A. Current Approaches to Epistaxis Treatmentin Primary and Secondary Care. Dtsch Arztebl Int. 2018; 115: 12–22. DOI: 10.3238/arztebl.2018.0012
4. Tabassom A, Cho JJ. Epistaxis. [Updated 2020 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK435997/
7. Limen MP, Palandeng O, Tumbel R. Epistaxis di Poliklinik THT-KL BLU RUSP Prof. DR. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2010-Desember 2012. Jurnal e-Biomedik. 2013. 1(1): p. 478-3
8. Integrate (The National ENT Trainee Research Network). Epistaxis and mortality. J Laryngol Otol 2018;1–6. doi: 10.1017/S0022215118002013

Etiologi Epistaksis
Diagnosis Epistaksis

Artikel Terkait

  • Efektivitas Asam Traneksamat Topikal untuk Epistaksis pada Pengguna Antiplatelet
    Efektivitas Asam Traneksamat Topikal untuk Epistaksis pada Pengguna Antiplatelet
  • Red Flag Epistaksis
    Red Flag Epistaksis
  • Peran Kauterisasi dalam Tata Laksana Epistaksis Anterior
    Peran Kauterisasi dalam Tata Laksana Epistaksis Anterior
  • Manfaat Asam Traneksamat dalam Manajemen Epistaksis
    Manfaat Asam Traneksamat dalam Manajemen Epistaksis
  • Antibiotik Profilaksis Tidak Diperlukan pada Pemasangan Tampon Anterior Hidung
    Antibiotik Profilaksis Tidak Diperlukan pada Pemasangan Tampon Anterior Hidung

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 12 Desember 2022, 16:02
Penanganan apa yang tepat untuk epistaksis - THT the expert
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dr. Rano Sp. THT-KL untuk penanganan epistaksis anterior apa diperlukan pemberian cairan seperti epi, lidocain dan lainnya di bagian kapasnya...
Anonymous
Dibalas 22 Mei 2022, 12:57
Cara membuat tampon adrenalin dan lidokain
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya. Bagaimana cara membuat campuran larutan adrenalin 1/5000 dan lidokain 2% untuk mencari sumber perdarahan pada epistaksis...
Anonymous
Dibalas 19 Mei 2022, 11:47
Tatalaksana epistaksis pada pasien dengan polip hidung - THT Ask the Expert
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dr. Indra, Sp. THT. Saya ingin bertanya, pada pasien epistaksis anterior yang memiliki polip nasal, bagaimana penanganannya ya dok? apakah pemberian...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.