Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Hiperbilirubinemia general_alomedika 2023-02-08T11:20:33+07:00 2023-02-08T11:20:33+07:00
Hiperbilirubinemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Hiperbilirubinemia

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Data epidemiologi menunjukkan bahwa hiperbilirubinemia pada orang dewasa sering ditemukan pada sirosis hepatis dan penyakit kantung empedu. Sebanyak 20% bayi mengalami ikterus pada minggu pertama kehidupan. Pria memiliki prevalensi sirosis alkoholik, nonalkoholik, hepatitis B kronik, keganasan pankreas, sclerosing cholangitis yang lebih tinggi. Sementara itu, wanita memiliki prevalensi batu empedu, primary biliary cirrhosis dan kanker kantung empedu yang lebih tinggi.[2]

Global

Pada tahun 2017, sirosis hepatis menyebabkan 1,32 juta kematian di seluruh dunia. Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan 676.000 kematian pada 1980.[10]

Di Amerika Serikat, jumlah orang dewasa dengan penyakit hepar adalah 4,5 juta, dengan persentase 1,8%. Faktor–faktor risiko yang meningkatkan prevalensi antara lain adalah infeksi virus hepatitis dan alkohol.

Di seluruh dunia, 257 juta orang mengalami hepatitis B kronik pada 2015, dengan prevalensi tertinggi di Asia dan Afrika (8%). 71 Juta orang terinfeksi virus hepatitis C pada tahun 2015. Prevalensi sirosis hepatis akibat alkohol juga meningkat 16,1%.[10]

Indonesia

Data epidemiologi hiperbilirubinemia di Indonesia masih belum banyak ditemukan. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, lima provinsi dengan prevalensi hepatitis tertinggi adalah Nusa Tenggara Timur, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Prevalensi hepatitis tertinggi terdapat pada usia 45–54 tahun dan 65–74 tahun.[11]

Mortalitas

Mortalitas hiperbilirubinemia berkaitan dengan etiologinya. Penyakit hati kronis dan kanker hepar merupakan etiologi yang banyak menyebabkan kematian. Penyakit hati kronis menyebabkan kematian lebih dari 1 juta orang pada tahun 2010, sekitar 1,95% dari populasi global. Kanker hepar menyebabkan 752 ribu kematian dan hepatitis akut menyebabkan 307 ribu kematian pada tahun 2010.[12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Joseph A, Samant H. Jaundice. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/
10. Wong MCS, Huang J. The growing burden of liver cirrhosis: implications for preventive measures. Hepatol Int. 2018 May 1;12(3):201–3.
11. Pusat Data dan Informasi - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://pusdatin.kemkes.go.id/article/view/18122600001/situasi-penyakit-hepatitis-b-di-indonesia-tahun-2017.html
12. Mokdad AA, Lopez AD, Shahraz S, Lozano R, Mokdad AH, Stanaway J, et al. Liver cirrhosis mortality in 187 countries between 1980 and 2010: a systematic analysis. BMC Medicine. 2014 Sep 18;12(1):145.

Etiologi Hiperbilirubinemia
Diagnosis Hiperbilirubinemia

Artikel Terkait

  • Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
    Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
    Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
    Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Imanniar Galuh Purwandari
Dibalas 14 April 2023, 11:40
Bayi usia 14 masih tampak ikterus, apakah perlu rujukan ke spesialis anak lagi?
Oleh: dr.Imanniar Galuh Purwandari
2 Balasan
Ijin diskusi dokAda bayi usia 14 hari , post fototerapi usia 5 hari selama 2x24 jam , bilirubin awal 15,95 bilirubin post fototerapi 11 , oleh dokter sp.a...
Anonymous
Dibalas 14 Oktober 2022, 08:07
Pekerja pembuat makanan memiliki penyakit hepatitis A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore Izin diskusi dok jika di site Karyawan catering bertugas menangani makan sudah melakukan MCU dan ternyata anti HAV IgM (+) . Lalu sekitar 7 hari...
Anonymous
Dibalas 20 Juli 2022, 08:13
Pasien anak usia 7 bulan dengan penyakit kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Seorang anak 7 bln kuning mucul tiba2 sejak 4 hr yll. Muntah 1 x isi susu. Keluhan lain disangkal. Anak msh ktf. Bb tb normal. Pasien suka makan buah naga....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.