Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Hiperbilirubinemia general_alomedika 2024-07-23T14:01:47+07:00 2024-07-23T14:01:47+07:00
Hiperbilirubinemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Hiperbilirubinemia

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Etiologi hiperbilirubinemia dibagi menjadi hiperbilirubinemia intrahepatik dan ekstrahepatik. Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.[3,9,25,26]

Hiperbilirubinemia Intrahepatik dan Ekstrahepatik

Hiperbilirubinemia intrahepatik terutama disebabkan gangguan pada hepatosit, seperti infeksi, drug–induced liver injury, sirosis hepatis, karsinoma hepatoseluler. Hiperbilirubinemia terisolasi (hiperbilirubinemia tanpa kelainan fungsi hati lain) disebabkan oleh kelainan herediter, yaitu sindrom Gilbert, sindrom Crigler–Najjar tipe 1 dan tipe 2, sindrom Dubin–Johnson, dan sindroma Rotor.

Kolestasis intrahepatik juga dapat menyebabkan hiperbilirubinemia. Hiperbilirubinemia ekstrahepatik dapat disebabkan oleh koledokolitiasis, kanker pankreas, striktur traktus biliaris, kolangiokarsinoma, kolangitis autoimun, atau infeksi seperti tuberkulosis dan askariasis.[3,9,25,26]

Hiperbilirubinemia Terkonjugasi dan Tidak Terkonjugasi

Hiperbilirubinemia juga dapat diklasifikasikan berdasarkan hiperbilirubinemia terkonjugasi dan tidak terkonjugasi.

Hiperbilirubinemia terkonjugasi terjadi karena berbagai keadaan yang menyebabkan gangguan aliran bilier ke usus atau penurunan sekresi bilirubin terkonjugasi. Etiologi hiperbilirubinemia terkonjugasi:

  • Kelainan herediter, seperti sindrom Dubin–Johnson, sindrom Rotor

  • Infeksi parasit seperti askariasis dan virus, seperti hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, Epstein–Barr

  • Hepatitis noninfeksi, seperti alkoholik, steatohepatitis nonalkoholik, autoimun, toksin dan obat–obatan, kehamilan
  • Kolestatik, seperti primary biliary cholangitis dan primary sclerosing cholangitis

  • Penyakit infiltratif, seperti amyloidosis, limfoma, tuberkulosis, sarkoidosis

  • Sepsis
  • Krisis hepatik pada anemia sel sabit
  • Koledokolitiasis, tumor pada duktus biliaris, striktur, atresia bilier, pankreatitis akut dan kronik[2,25]

Hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi terjadi karena peningkatan produksi bilirubin, gangguan uptake, atau gangguan konjugasi bilirubin. Etiologi hiperbilirubinemia tidak terkonjugasi:

  • Anemia hemolitik
  • Sindroma Gilbert dan Crigler–Najjar tipe 1 dan 2
  • Hipertiroid
  • Neonatal jaundice[2,26]

Faktor Risiko

Faktor risiko hiperbilirubinemia berbeda–beda pada setiap kelompok usia, baik pada neonatus, anak–anak, dan lansia.[2]

Faktor Risiko pada Neonatus

Pada neonatus, faktor risiko hiperbilirubinemia adalah kelainan kongenital, hemolisis, dan gangguan konjugasi bilirubin.[2]

Faktor Risiko pada Anak–Anak

Pada anak-anak, hepatitis A merupakan salah satu faktor risiko utama hiperbilirubinemia.[2]

Faktor Risiko pada Lansia

Pada lansia, faktor risiko yang sering berhubungan dengan hiperbilirubinemia adalah batu empedu, penyakit hepar yang disebabkan obat, dan keganasan.[2]

Pria memiliki risiko lebih tinggi mengalami hiperbilirubinemia akibat sirosis alkoholik maupun nonalkoholik, hepatitis B kronik, kanker pankreas, dan sclerosing cholangitis. Pada wanita, faktor yang menyebabkan hiperbilirubinemia adalah batu empedu, primary biliary cirrhosis, dan kanker empedu.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

2. Joseph A, Samant H. Jaundice. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544252/
3. Sullivan JI, Rockey DC. Diagnosis and evaluation of hyperbilirubinemia. Current Opinion in Gastroenterology. 2017 May;33(3):164–170.
9. Fargo MV, Grogan SP, Saguil A. Evaluation of Jaundice in Adults. Am Fam Physician. 2017; 95(3): 164-168. https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2017/0201/p164.html
25. Tripathi N, Jialal I. Conjugated Hyperbilirubinemia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562172/
26. Singh A, Koritala T, Jialal I. Unconjugated Hyperbilirubinemia. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549796/

Patofisiologi Hiperbilirubinemia
Epidemiologi Hiperbilirubinemia

Artikel Terkait

  • Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
    Fototerapi dan Peningkatan Risiko Kanker
  • Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
    Penanganan Painless Jaundice pada Pasien Dewasa
  • Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
    Komplikasi Hepatitis A yang Tidak Umum
  • Red Flag Ikterus Neonatorum
    Red Flag Ikterus Neonatorum
  • Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak
    Hepatitis Akut Misterius pada Anak-Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Imanniar Galuh Purwandari
Dibalas 14 April 2023, 11:40
Bayi usia 14 masih tampak ikterus, apakah perlu rujukan ke spesialis anak lagi?
Oleh: dr.Imanniar Galuh Purwandari
2 Balasan
Ijin diskusi dokAda bayi usia 14 hari , post fototerapi usia 5 hari selama 2x24 jam , bilirubin awal 15,95 bilirubin post fototerapi 11 , oleh dokter sp.a...
Anonymous
Dibalas 14 Oktober 2022, 08:07
Pekerja pembuat makanan memiliki penyakit hepatitis A
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat sore Izin diskusi dok jika di site Karyawan catering bertugas menangani makan sudah melakukan MCU dan ternyata anti HAV IgM (+) . Lalu sekitar 7 hari...
Anonymous
Dibalas 20 Juli 2022, 08:13
Pasien anak usia 7 bulan dengan penyakit kuning
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Seorang anak 7 bln kuning mucul tiba2 sejak 4 hr yll. Muntah 1 x isi susu. Keluhan lain disangkal. Anak msh ktf. Bb tb normal. Pasien suka makan buah naga....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.