Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
HIV yogi 2023-08-04T09:55:30+07:00 2023-08-04T09:55:30+07:00
HIV
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan HIV

Oleh :
dr. Putri Kumala Sari
Share To Social Media:

Infeksi HIV adalah infeksi oleh human immunodeficiency virus (HIV) yang menyebabkan defek respon imun pada penderitanya. Defek respon imun yang terus berlanjut dapat menyebabkan progresi infeksi HIV memburuk menjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS).[1,2]

HIV ditransmisikan melalui hubungan seksual, kontak dengan darah terinfeksi, maupun transmisi vertikal dari ibu ke bayi. Oleh karena jalur transmisinya tersebut, infeksi HIV dominan terjadi pada populasi kunci seperti pengguna narkoba suntik, pekerja seks, pelanggan atau pasangan seks, laki-laki seks dengan laki-laki, waria, dan warga binaan pemasyarakatan.[1-4]

Sumber: J Gathany, C Tryon, S Howard, PHIL CDC, 2004. Sumber: J Gathany, C Tryon, S Howard, PHIL CDC, 2004.

Infeksi HIV tidak memunculkan gejala ataupun tanda yang spesifik. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan serologi (rapid immunochromatography test dan enzyme immunoassay) dan virologi (nucleic acid test), dengan tetap menerapkan prinsip 5C yaitu consent, confidentiality, counselling, correct results dan connection.[5-7]

Hingga saat ini belum ada obat kuratif maupun vaksin terhadap penyakit ini. Penatalaksanaan dengan obat antiretroviral, seperti zidovudin, ditujukan untuk menekan virulensi, mencegah progresi penyakit dan infeksi oportunistik sehingga penderita dapat hidup lebih lama dan berkualitas.[3,6,8,9]

Prognosis infeksi HIV pada pasien yang tidak diterapi sangat buruk, dengan tingkat mortalitas lebih dari 90%. Infeksi HIV yang tidak diterapi dapat berprogresi menjadi AIDS dengan berbagai infeksi oportunistik. Infeksi oportunistik yang paling sering terjadi di Indonesia yaitu tuberkulosis, kandidiasis oral, diare, pneumocystis pneumonia, dan pruritic papular eruption. Meski begitu, prognosis dapat menjadi baik jika terapi antiretroviral dimulai segera, sebaiknya pada hari yang sama dengan diagnosis.

Edukasi kepada masyarakat sangat penting untuk menghilangkan stigma. Petugas kesehatan juga perlu menjalani edukasi karena stigma juga rentan timbul dalam populasi ini.[3,6,10]

 

 

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Abi Noya

Referensi

1. Phanuphak N, Gulick RM. HIV treatment and prevention 2019: current standards of care. Curr Opin HIV AIDS. 2020 Jan;15(1):4-12. doi: 10.1097/COH.0000000000000588.
2. World Health Organization. HIV/AIDS. 2021. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
3. Centers for Disease Control and Prevention. HIV. 2021. https://www.cdc.gov/hiv/basics/whatishiv.html
4. Maina EK, Adan AA, Mureithi H, Muriuki J, Lwembe RM. A Review of Current Strategies Towards the Elimination of Latent HIV-1 and Subsequent HIV-1 Cure. Curr HIV Res. 2021;19(1):14-26. doi: 10.2174/1570162X18999200819172009. PMID: 32819259; PMCID: PMC8573729.
5. Zulfiqar HF, Javed A, Sumbal, et al. HIV Diagnosis and Treatment through Advanced Technologies. Front Public Health. 2017;5:32. Published 2017 Mar 7. doi:10.3389/fpubh.2017.00032
6. Gilroy SA. HIV infection and AIDS. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/211316-overview#showall
7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana HIV,. 2019 https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/PNPK_HIV_Kop_Garuda__1_.pdf
8. Huerta L. Editorial: Anti-infective 2020: HIV-From pathogenesis to treatment. Curr Opin Pharmacol. 2020;54:x-xii. doi:10.1016/j.coph.2020.12.001
9. Volberding PA. HIV Treatment and Prevention: An Overview of Recommendations From the IAS-USA Antiretroviral Guidelines Panel. Top Antivir Med. 2017 Feb/Mar;25(1):17-24.
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program Pengendalian HIV AIDS dan PIMS di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. 2017. https://siha.kemkes.go.id/portal/files_upload/BUKU_3_PENGENDALIAN_HIV_COLOR_A5_15x21_cm.pdf

Patofisiologi HIV

Artikel Terkait

  • Penanganan TB-HIV
    Penanganan TB-HIV
  • Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
    Pemeriksaan HIV Generasi Keempat Memiliki Angka Positif Palsu yang Tinggi
  • Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
    Mencegah dan Mengatasi Needle Stick Injury
  • Red Flag Keringat Malam
    Red Flag Keringat Malam
  • Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO
    Rekomendasi Pemeriksaan HIV Menurut WHO

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 09:44
Hasil Anti HIV Non reaktif pasca berhubungan seks 4 bulan sebelumnya
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter. Izin bertanya dok, apakag Hasil Anti HIV Non reaktif Pasca berhubungan seks 4 Bulan sebelumnya Sudah Akurat ? Dan apakah pemeriksaan anti HIV di...
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2025, 11:11
Efektivitas tatalaksana candidiasis oral pasien HIV
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter mau tanya. Pasien hiv dgn candidiasis oral lebih efektif mana pake obat nistatin tab atau nistatin suspensi yaa ts ? Mohon pencerahannya
dr. Lucy Novita Sari
Dibalas 04 Maret 2025, 23:00
Profilaksis HIV pada dewasa
Oleh: dr. Lucy Novita Sari
4 Balasan
Alo Dok. Izin bertanya.Kemaren saya sempat dapat pasien b20 di fktp.profilaksis pada psien dewasa dengan bb 50 kg, adalah cotrimoksazol dgn dosis 960 mg ya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.