Diagnosis HIV
Diagnosis infeksi HIV terutama ditegakkan dengan pemeriksaan serologi dan virologi. Anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat membantu mengarahkan diagnosis, namun gejala dan tanda yang muncul tidak khas untuk diagnosis pasti infeksi HIV. Gejala dan tanda yang muncul tergantung penyakit yang diderita sesuai stadium klinis infeksi HIV.[6,7]
Anamnesis
Pada anamnesis perlu ditanyakan identitas dan latar belakang pasien. HIV lebih rentan terjadi pada populasi kunci, yaitu pekerja seks, pengguna narkoba suntik (penasun), laki-laki seks dengan laki-laki (LSL), waria, dan warga binaan pemasyarakatan. Anamnesis juga perlu menanyakan latar belakang seksual pasien, yaitu mengidentifikasi riwayat paparan faktor risiko, seperti perilaku hubungan seks tanpa proteksi, pasangan seks berganti-ganti, memiliki riwayat penyakit menular seksual, penyalahgunaan obat dengan menggunakan jarum suntik yang sama bergantian, atau luka akibat jarum suntik.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)